
Pantau - Anggota Komisi VI DPR RI, Nasril Bahar, menegaskan pentingnya pemantauan berkelanjutan terhadap ketersediaan bahan pokok nasional seperti beras dan minyak, guna mengantisipasi gejolak harga dan menjaga stabilitas pasokan di tengah berbagai tantangan.
Stok Beras Aman, Minyak Perlu Pengawasan Ketat
Stok beras nasional saat ini mencapai 3,5 juta ton dan diperkirakan mendekati angka 4 juta ton.
Meski demikian, Nasril menekankan bahwa data mengenai fasilitas penyimpanan harus diperbarui secara rutin agar akurat dan dapat digunakan sebagai dasar pengambilan kebijakan.
Menurutnya, minyak menjadi komoditas yang lebih sensitif dalam hal distribusi.
"Peran swasta sangat penting hari ini untuk dipantau", ungkapnya dalam pernyataan usai memimpin pertemuan bersama Kementerian Perdagangan dan BUMN Pangan di Denpasar, Jumat (6/12/2025).
Nasril menilai bahwa ketidakstabilan harga sering kali dipicu oleh spekulasi yang timbul karena tidak adanya data stok yang mutakhir.
Kondisi ini bisa menciptakan gejolak harga di sejumlah daerah.
Untuk itu, ia mendorong kolaborasi erat dengan aparat penegak hukum guna mencegah terjadinya manipulasi atau keterlambatan dalam distribusi bahan pokok.
"Kita tidak ingin respon baru muncul setelah terjadi gejolak harga", tegasnya.
Teknologi dan Solidaritas Jadi Kunci Distribusi Bantuan
Nasril juga menyoroti pentingnya sistem peringatan dini yang berbasis data yang terus diperbarui agar efektif dalam merespons perubahan kondisi.
Ia mengingatkan bahwa meskipun teknologi telah digunakan dalam pemantauan, sistem tersebut menjadi tidak efektif jika datanya tidak diperbaharui secara real-time.
Situasi ini menunjukkan perlunya inovasi dalam metode pengumpulan dan analisis data.
Menanggapi kondisi bencana yang terjadi di sejumlah wilayah, Nasril menyatakan bahwa hampir seluruh lembaga dan kementerian telah menyalurkan bantuan, khususnya ke dua provinsi terdampak paling parah.
Namun, ia juga mencatat bahwa kendala masih terjadi, terutama terkait jumlah bantuan yang belum mencukupi serta hambatan distribusi akibat longsor dan banjir.
Nasril meminta agar kerja sama antara pemerintah provinsi dan Kementerian Perhubungan diperkuat untuk memastikan bantuan dapat didistribusikan tanpa hambatan.
"Kami berharap kerjasama antar instansi dapat diperkuat, terutama dalam menghadapi tantangan di lapangan", ujarnya.
Ia memuji respon antarprovinsi yang menunjukkan solidaritas tinggi saat terjadi bencana di salah satu daerah.
Ketika satu provinsi terdampak, provinsi lain turut memberikan bantuan sebagai bentuk kolaborasi nasional.
"Dari pengamatan kami, terdapat kesadaran yang lebih tinggi di kalangan masyarakat dan pemerintah dalam membantu mereka yang sedang mengalami kesulitan. Namun, penting untuk memastikan bahwa semua proses pendistribusian dapat berjalan lancar tanpa hambatan", ia mengungkapkan.
Nasril berharap dengan dukungan teknologi dan kolaborasi antarlembaga, kesiapsiagaan nasional dalam menghadapi bencana serta menjaga ketersediaan pangan dan energi dapat terus ditingkatkan untuk mengantisipasi dampak yang lebih besar di masa depan.
- Penulis :
- Shila Glorya





