
Pantau - Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan (Dinkes Sulsel) berhasil mengungkap berbagai permasalahan kesehatan masyarakat yang sebelumnya tersembunyi melalui program Cek Kesehatan Gratis (CKG) sepanjang tahun 2025, yang disebut sebagai fenomena "gunung es" kondisi kesehatan di wilayah tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Evi Mustikawati, menyampaikan bahwa program CKG diikuti oleh 2.079.000 warga dari 24 kabupaten/kota dengan partisipasi mencapai 2.078.000 orang.
"Persentasenya sekitar 95 persen dari total 9,4 juta jiwa warga Sulsel yang diperiksa CKG," ungkap Evi.
Sulsel tercatat sebagai provinsi dengan partisipasi peserta CKG terbanyak kedua secara nasional.
Karies Gigi dan Hipertensi Paling Banyak Ditemukan
Hasil skrining menunjukkan dua masalah kesehatan paling dominan, yaitu karies gigi dan penyakit kardiovaskular.
"Dari hasil skrining yang kami lakukan, ditemukan masalah karies gigi mendominasi dengan 355.406 kasus atau sekitar 54,66 persen dari warga yang diperiksa giginya," jelas Evi.
Sementara itu, hipertensi ditemukan pada 205.952 warga, setara dengan 19,73 persen dari total populasi dewasa yang diperiksa.
Pada kelompok lansia, dari 25.639 orang yang menjalani skrining fungsi kognitif, terdeteksi 11.530 orang atau 44,97 persen mengalami gangguan kognitif.
CKG juga mencatat hasil penting dalam skrining risiko kanker.
Ditemukan indikasi risiko kanker usus pada 36.968 orang (22,04 persen) dan indikasi kanker payudara pada 64 orang yang diperiksa.
Pangkep Paling Responsif, Kusta Masuk Kategori Penyakit Terabaikan
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) mencatat performa terbaik dalam pelaksanaan CKG.
Pangkep memiliki tingkat kehadiran tertinggi sebesar 98,85 persen dan cakupan layanan mencapai 84 persen.
Di daerah ini, program CKG juga berhasil mengungkap adanya penyakit terabaikan atau Neglected Tropical Diseases (NTDs), yaitu kusta.
Sebanyak 12 anak sekolah teridentifikasi sebagai suspek kusta.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Sulsel, Muhammad Yusri Yunus, menyebut paparan berasal dari pendatang.
"Kusta merupakan penyakit terabaikan di Pangkep. Kasus ini karena perantau dari daerah luar," ujarnya.
Selain itu, ditemukan pula 32 kasus suspek kusta pada orang dewasa sepanjang tahun 2025.
Untuk menindaklanjuti temuan dari program CKG, Dinkes Sulsel telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan dalam upaya penanganan dan pemulihan kondisi medis peserta yang terdeteksi memiliki gangguan kesehatan.
- Penulis :
- Aditya Yohan





