
Pantau - Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta menyerahkan 184 unit peralatan teknologi informasi (TI) kepada Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI) pada Rabu, 17 Desember 2025.
Penyerahan dilakukan oleh Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) Kedutaan Besar AS, Peter Haymond, kepada Kepala Bakamla RI, Laksdya TNI Irvansyah, di Kantor Bakamla RI, Jakarta.
Sebanyak 26 jenis peralatan TI diserahkan untuk memperkuat pengawasan maritim dan keamanan rantai pasok di wilayah perairan Indonesia.
Kedutaan Besar AS menyatakan bahwa perangkat tersebut akan mendukung operasional pusat integrasi informasi (fusion center) Bakamla yang lebih canggih.
Peralatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemantauan garis pantai Indonesia dan mencegah perdagangan ilegal.
Dalam pernyataannya, Kedutaan Besar AS menyebut bahwa peralatan tersebut diharapkan melindungi jalur perdagangan strategis dan rantai pasok global yang vital bagi perekonomian kawasan Indo-Pasifik.
Komitmen AS untuk Kawasan Indo-Pasifik yang Aman
Peter Haymond menyampaikan bahwa bantuan ini akan meningkatkan kemampuan Bakamla dalam menjaga garis pantai, memberantas kejahatan maritim transnasional, dan melindungi kepentingan perdagangan penting.
"Acara ini mencerminkan kemitraan yang kuat antara Amerika Serikat dan Indonesia dalam mendorong kawasan Indo-Pasifik yang terbuka, aman, dan stabil," ungkapnya.
Haymond menegaskan bahwa Amerika Serikat berkomitmen untuk terus bermitra dengan Indonesia guna memperkuat keamanan maritim regional.
Komitmen tersebut dinyatakan sejalan dengan kepentingan bersama dalam menjaga kebebasan navigasi dan stabilitas perdagangan di kawasan.
Kepala Bakamla RI, Laksdya TNI Irvansyah, menyampaikan apresiasi atas dukungan Biro Urusan Narkotika dan Penegakan Hukum (INL) dari Departemen Luar Negeri AS yang menjadi sponsor bantuan ini.
"Dukungan dari INL dan Kedutaan Besar AS akan sangat membantu dalam pelaksanaan tugas Bakamla untuk menjaga keamanan, keselamatan, dan penegakan hukum di laut Indonesia," ia mengungkapkan.
Penguatan Kapasitas dan Kolaborasi Berkelanjutan
Bakamla RI memiliki peran kunci dalam menjaga kedaulatan maritim Indonesia yang mencakup lebih dari 54.000 kilometer garis pantai dan sekitar 17.000 pulau.
Kedutaan Besar AS menilai upaya Bakamla penting untuk menjaga stabilitas kawasan serta mendukung kepentingan AS dan keamanan perdagangan Indo-Pasifik.
Kerja sama ini merupakan bagian dari inisiatif yang lebih luas, termasuk dukungan terhadap Pusat Pelatihan Maritim di Batam yang didanai oleh INL.
Pusat pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kapasitas nasional di bidang keamanan maritim.
Kedutaan Besar AS menyatakan siap melanjutkan kolaborasi dengan Bakamla dan mitra Indonesia lainnya.
Tujuan dari kolaborasi ini adalah untuk mewujudkan kawasan Indo-Pasifik yang lebih aman, kuat, dan sejahtera.
Bantuan dari AS mencakup perangkat keras, perangkat lunak, dan sistem pendukung yang memungkinkan integrasi data lintas instansi.
Sistem ini mempercepat analisis informasi dan memperkuat respons operasional Bakamla terhadap ancaman maritim.
Penguatan kapasitas ini juga bertujuan untuk meningkatkan interoperabilitas, akuntabilitas, dan efektivitas patroli Bakamla.
Kedutaan Besar AS menyebut bahwa penguatan kapasitas tersebut akan memperdalam kepercayaan antara aparat Indonesia dan Amerika Serikat.
- Penulis :
- Arian Mesa








