
Pantau - Badan Nasional Penanggulangan Bencana menargetkan pembangunan rumah hunian sementara bagi warga terdampak bencana di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, rampung sebelum siswa kembali masuk sekolah pada awal Januari 2026.
Target penyelesaian pembangunan utama huntara ditetapkan sebelum 30 Desember 2025 agar proses serah terima kunci kepada warga dapat segera dilakukan.
Ketua Harian Unsur Pengarah BNPB Ari Lesmana menyampaikan target tersebut dalam siaran daring Teropong Bencana pada Rabu 24 Desember 2025.
"Pembangunan utama huntara kami targetkan selesai sebelum 30 Desember sehingga sekolah dapat kembali digunakan pada 5 Januari 2026," ungkapnya.
BNPB merencanakan pembangunan total 518 unit huntara yang tersebar di 16 titik pada enam kecamatan di Kabupaten Agam.
Kecamatan Palembayan menjadi wilayah dengan dampak bencana terbesar dan ditetapkan sebagai salah satu prioritas pembangunan.
Salah satu lokasi utama pembangunan berada di SDN 05 Kayu Pasak, Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan.
Di lokasi tersebut akan dibangun sebanyak 117 unit huntara dengan tipe barak.
Percepatan pembangunan dilakukan agar fasilitas pendidikan yang selama ini digunakan sebagai lokasi pengungsian dapat difungsikan kembali.
Pembangunan huntara melibatkan unsur TNI yang terdiri dari satuan zeni konstruksi dan prajurit infanteri.
Keterlibatan TNI bertujuan mempercepat proses pembangunan huntara di lapangan.
Selain hunian, BNPB juga menyiapkan fasilitas pendukung bagi para pengungsi.
Fasilitas tersebut meliputi MCK umum, tempat cuci, serta ruang layanan kesehatan darurat.
Ruang berkumpul warga juga disiapkan dan dapat difungsikan sebagai mushala.
Huntara dirancang agar pengungsi dapat berpindah dari tenda dan fasilitas umum ke tempat tinggal sementara yang lebih layak.
Prinsip utama pembangunan huntara adalah pemenuhan kebutuhan dasar warga secara aman dan manusiawi.
BNPB berharap relokasi sementara ini mendukung pemulihan sosial masyarakat serta mempercepat normalisasi layanan publik di wilayah terdampak bencana.
- Penulis :
- Aditya Yohan







