
Pantau - Komposisi penduduk Ibu Kota Nusantara yang dibangun di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur dinilai menjadi modal penting bagi pembangunan jangka panjang kawasan tersebut.
Penilaian itu disampaikan Deputi Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik Ateng Hartono saat memaparkan hasil pendataan penduduk IKN 2025 di Sepaku, Penajam Paser Utara, pada Kamis, 25 Desember 2025.
Ateng Hartono menyampaikan, "Komposisi penduduk IKN hasil pendataan modal penting bagi pembangunan jangka panjang IKN," ungkapnya.
Pendataan penduduk IKN 2025 menunjukkan sekitar 50 persen penduduk merupakan generasi Z dan generasi milenial yang mencerminkan potensi besar sumber daya manusia usia produktif.
Komposisi tersebut dinilai perlu dikelola melalui perencanaan matang oleh Otorita IKN bersama pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan.
Pemanfaatan data kependudukan diarahkan untuk penyusunan perencanaan strategis seperti kebijakan pelayanan dasar, kesehatan, pendidikan, serta pengembangan ekonomi wilayah.
Sinergi perencanaan berbasis data diharapkan mampu mendorong terwujudnya IKN sebagai kota cerdas, inklusif, dan berkelanjutan serta menjadi model pembangunan nasional.
Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN Agung Indrajit menegaskan pentingnya integritas dalam pemanfaatan data kependudukan.
Ia menyampaikan, "Pemanfaatan data harus dibarengi dengan integritas dan kapasitas yang memadai," ujarnya.
Berdasarkan pendataan penduduk IKN 2025 oleh BPS, jumlah penduduk tercatat sebanyak 147.427 jiwa dengan komposisi 51 persen laki-laki dan 49 persen perempuan.
Struktur demografi menunjukkan dominasi kelompok usia produktif dengan 27 persen berasal dari generasi Z dan 23 persen dari generasi milenial.
Sekitar 41 persen penduduk IKN tercatat sebagai penduduk migran atau lahir di luar wilayah IKN.
Agung Indrajit menekankan pentingnya pembelajaran dan pemanfaatan data kependudukan secara benar.
Ia menyatakan, "Belajar menggunakan data kependudukan tersebut sangat penting, dengan integritas dan cara yang benar menunjukkan Indonesia mampu membangun kota yang benar-benar berbasis data," ungkapnya.
- Penulis :
- Gerry Eka








