Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

PT Dirgantara Indonesia dan BRIN Perkuat Sinergi Riset untuk Mendorong Kemandirian Industri Dirgantara Nasional

Oleh Gerry Eka
SHARE   :

PT Dirgantara Indonesia dan BRIN Perkuat Sinergi Riset untuk Mendorong Kemandirian Industri Dirgantara Nasional
Foto: (Sumber: Kepala BRIN Arif Satria saat melakukan kunjungan ke fasilitas produksi PTDI di Bandung, Jawa Barat, Rabu (24/12/2025). ANTARA/HO-PTDI.)

Pantau - PT Dirgantara Indonesia bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional menegaskan komitmen memperkuat ekosistem industri dirgantara nasional melalui sinergi riset yang berorientasi pada peningkatan daya saing dan kemandirian teknologi.

Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia, Gita Amperiawan, menyampaikan bahwa dukungan riset dari BRIN menjadi faktor penting dalam memperkuat fondasi industri dirgantara nasional.

Dukungan riset tersebut dinilai strategis untuk mendorong peningkatan tingkat komponen dalam negeri pada produk-produk dirgantara buatan Indonesia.

"Dengan dukungan riset dari BRIN, kami optimistis dapat memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global kedirgantaraan," ungkap Gita Amperiawan.

Sebagai satu-satunya industri dirgantara di Asia Tenggara yang memiliki kapabilitas lengkap mulai dari desain, manufaktur, hingga perawatan pesawat, PTDI terus mengembangkan produk berdaya saing global.

PTDI telah memasarkan sejumlah produk pesawat ke pasar internasional, di antaranya CN235 dan NC212i.

Selain itu, PTDI juga terus mengembangkan pesawat N219 sebagai bagian dari penguatan portofolio industri dirgantara nasional.

Pada Rabu, 24 Desember 2025, Kepala BRIN Arif Satria melakukan kunjungan ke fasilitas produksi PTDI di Bandung, Jawa Barat.

Dalam kunjungan tersebut, Arif Satria menekankan bahwa riset di sektor dirgantara harus selaras dengan kebutuhan industri dan tidak berhenti pada tahap laboratorium.

"Kita harus memastikan bahwa setiap riset di bidang kedirgantaraan memiliki dampak ekonomi dan nilai tambah nyata bagi industri nasional," ungkap Arif Satria.

Menurut Arif Satria, PTDI memiliki peran strategis sebagai pusat inovasi teknologi tinggi di Indonesia.

BRIN berkomitmen memberikan dukungan mulai dari pendanaan riset, pemanfaatan fasilitas laboratorium bersama, hingga penguatan sumber daya manusia periset.

Dukungan tersebut ditujukan untuk mempercepat proses hilirisasi inovasi teknologi dirgantara nasional.

Salah satu fokus utama dalam kunjungan tersebut adalah peninjauan perkembangan pesawat N219 Nurtanio.

Pesawat N219 Nurtanio merupakan hasil kolaborasi antara BRIN dan PTDI.

Pesawat bermesin ganda ini dirancang untuk menjawab tantangan konektivitas di wilayah terpencil Indonesia.

Arif Satria menilai N219 memiliki keunggulan kompetitif pada kemampuan Short Take-Off and Landing.

Kemampuan tersebut memungkinkan pesawat N219 beroperasi di landasan pacu pendek kurang dari 800 meter.

Pesawat N219 juga dapat dioperasikan di landasan yang tidak beraspal.

"N219 mampu beroperasi di landasan pacu yang pendek, kurang dari 800 meter, bahkan yang tidak beraspal sekalipun. Ini solusi kunci untuk wilayah seperti pegunungan Papua atau daerah 3T lainnya," ungkap Arif Satria.

Penulis :
Gerry Eka