
Pantau - Ketua Umum Pemuda Katolik, Stefanus Gusma, menyerukan agar perayaan Natal 2025 dilakukan secara sederhana sebagai bentuk empati nasional terhadap korban bencana alam, khususnya banjir dan longsor yang melanda wilayah Sumatera.
Ia menegaskan bahwa kesederhanaan dalam merayakan Natal merupakan bentuk kepekaan sosial yang perlu dihidupi umat Kristiani di tengah situasi bangsa yang masih diliputi duka.
"Natal adalah panggilan iman untuk menghadirkan solidaritas dan keberpihakan nyata kepada sesama," ungkapnya.
Apresiasi untuk Gotong Royong dan Doa bagi Pemudik
Dalam pernyataannya, Stefanus memberikan apresiasi kepada berbagai pihak yang telah bahu-membahu membantu korban bencana, termasuk pemerintah pusat dan daerah, serta aparat seperti Polri, Banser, Kokam, dan organisasi lintas iman.
"Pengamanan Natal adalah simbol gotong royong dan toleransi lintas agama," ia menambahkan.
Pemuda Katolik juga menyampaikan doa bagi keselamatan para pemudik selama masa libur Natal dan Tahun Baru 2025/2026.
Pesan Natal: Solidaritas dan Pemulihan Sosial
Stefanus menyampaikan bahwa Natal kali ini harus menjadi momen penguatan solidaritas kemanusiaan dan pemulihan luka sosial di tengah masyarakat.
Ia mengajak seluruh umat untuk menjadikan kepedulian sebagai sumber harapan di tengah berbagai tantangan kebangsaan.
"Persaudaraan adalah kekuatan bangsa ini," tutupnya dalam pesan Natal yang menekankan pentingnya kebersamaan dan kasih terhadap sesama.
- Penulis :
- Gerry Eka








