Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Mayoritas Kota Besar Diprakirakan Diguyur Hujan, BMKG dan BNPB Siagakan Mitigasi Hadapi Tahun Baru

Oleh Gerry Eka
SHARE   :

Mayoritas Kota Besar Diprakirakan Diguyur Hujan, BMKG dan BNPB Siagakan Mitigasi Hadapi Tahun Baru
Foto: (Sumber: Ilustrasi - Sejumlah pengendara menerobos hujan di Makassar, Sulawesi Selatan. ANTARA FOTO/Arnas Padda.)

Pantau - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan hujan dengan intensitas ringan hingga sedang akan mengguyur mayoritas kota besar di Indonesia pada Rabu, 31 Desember 2025, menjelang perayaan Tahun Baru 2026.

Beberapa wilayah bahkan berpotensi mengalami hujan lebat disertai petir dan kilat, sehingga BMKG dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau pemerintah daerah meningkatkan kesiapsiagaan.

Daftar Kota dengan Potensi Hujan

Di wilayah Sumatera, hujan ringan hingga sedang diprakirakan terjadi di Aceh, Medan, Tanjung Pinang, Padang, Jambi, Bengkulu, Palembang, dan Pangkal Pinang.

Sementara itu, Pekanbaru dan Bandar Lampung diprediksi mengalami hujan lebat disertai petir.

Di wilayah Jawa, kota-kota seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya juga berpotensi diguyur hujan ringan hingga sedang.

Kota Serang diperkirakan mengalami hujan lebat disertai kilat.

Untuk wilayah Kalimantan, hujan lebat disertai kilat diprediksi turun di Pontianak, Palangka Raya, dan Banjarmasin, sedangkan Tanjung Selor dan Samarinda diprakirakan hujan ringan hingga sedang.

Di wilayah Nusa Tenggara, Kupang berpotensi hujan ringan, sementara Bali dan Mataram diprediksi hanya diselimuti awan tebal.

Untuk wilayah Sulawesi, hampir seluruh kota besar diprakirakan mengalami hujan ringan hingga sedang, termasuk Mamuju, Palu, Makassar, Kendari, Manado, dan Gorontalo.

Di kawasan Indonesia timur, hujan ringan hingga sedang diprakirakan turun di Ternate, Ambon, Sorong, Nabire, Jayawijaya, dan Merauke, sementara Jayapura dan Ternate diprediksi berawan.

Peringatan Dini dan Langkah Mitigasi

Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani menegaskan pentingnya pengelolaan informasi cuaca yang andal dan terintegrasi untuk memperkuat sistem peringatan dini serta mendukung upaya mitigasi risiko bencana hidrometeorologi.

"Informasi yang kuat menjadi fondasi penting untuk sistem peringatan dini, upaya mitigasi, dan pengambilan keputusan kebencanaan yang efektif," ungkapnya.

Sementara itu, BNPB melalui Kepala Pusat Data dan Informasi Abdul Muhari menyampaikan bahwa pemerintah pusat dan daerah tengah bersiap menghadapi potensi bencana cuaca ekstrem di masa libur tahun baru.

"Untuk antisipasi hulunya, kita juga melakukan modifikasi cuaca di beberapa titik yang menurut BMKG perlu diintervensi. Jadi, aspek pemicunya kita kurangi, kesiapan pemerintah daerahnya kita lengkapi," jelasnya.

BNPB mengimbau seluruh pemerintah daerah untuk segera mengecek kesiapan mitigasi, termasuk alat, personel, dan anggaran.

Pemerintah daerah juga diimbau terus memperbarui informasi prakiraan cuaca dari BMKG, mengingat kondisi yang sangat dinamis menjelang akhir tahun, terutama di tengah meningkatnya mobilitas masyarakat di berbagai daerah dan tempat wisata.

Penulis :
Gerry Eka
Editor :
Tria Dianti