
Pantau.com - Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata mengatakan bahwa kasus operasi tangkap tangan atau penindakan kepala daerah bukan sebuah prestasi, tapi merupakan tragedi.
"KPK sangat prihatin ketika melakukan OTT, sebab masyarakat yang susah payah menyelenggarakan pemilihan kepala daerah, tapi di tengah jalan tertindak," ujarnya di Surabaya, Kamis, 28 Februari 2019.
Jatim, lanjut Alex, merupakan salah satu daerah penting yang menjadi perhatian KPK, terlebih sebelumnya, di tingkat kabupaten/kota cukup banyak tersangka yang telah diproses di 2018 dan sebelumnya.
Baca juga: Mantan Pimpinan KPK Imbau Masyarakat Tak Pilih Caleg Eks Koruptor
Alex juga menggaris bawahi banyaknya kasus korupsi yang melibatkan kepala daerah di Jatim selama kurun waktu 2014-2018, yakni 13 orang nomor satu di 13 Pemkab/Pemkot harus mendekam di balik jeruji besi mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Menurut Alex, sebagian besar kasus korupsi atau 80 persennya terjadi di sektor pengadaan barang dan jasa, walaupun sebagian besar sudah melalui e-procurement.
Selain itu, penguatan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) di banyak daerah belum diberdayakan secara optimal, hanya sebatas keberadaanya, tapi kapasitas maupun jumlah auditornya tidak seimbang dengan beban tugas.
"Kepala daerah juga sering intervensi terhadap APIP dalam melakukan audit," ucap wakil ketua KPK tersebut.
Alex menginginkan perekrutan inspektur harus dilakukan dengan tes uji kepatutan dan kelayakan sehingga inspektorat menjadi lembaga yang independen mengawal sampai akhir jabatan.
Baca juga: Kerjasama Cegah Korupsi, KPK Gelar Rapat dengan Jajaran Pemprov Jatim
"Bila APIP dimaksimalkan maka potensi terjadinya korupsi bisa dikurangi secara maksimal," tuturnya.
Dalam membangun sistem pengawasan, lanjut Alex, yang harus diperkuat adalah komitmen pimpinan agar pelaksanaan berjenjang hingga ke bawah lebih mudah.
"KPK ingin menjadi sahabat, bukan lembaga yang ditakuti. Karena beda bila kita mengikuti aturan karena takut bukan karena ingin ini bermanfaat bagi masyarakat," imbuhnya.
- Penulis :
- Sigit Rilo Pambudi










