Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Menhub Minta Maaf Atas Kejadian 'Horor' di Stasiun Duri

Oleh Tommy Adi Wibowo
SHARE   :

Menhub Minta Maaf Atas Kejadian 'Horor' di Stasiun Duri

Pantau.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan permohonan maaf kepada pengguna kereta api di Stasiun Duri. Penyebabnya karena dalam beberapa hari ini terjadi penumpukan penumpang yang parah dan menimbulkan keresahan.

"Saya atas nama pribadi, pemerintah dan PT KAI mengucapkan maaf atas kejadian yang tidak sesuai dengan layanan perjalanan kereta api," kata Menhub Budi Karya kepada pers di Jakarta, Jumat (6/4/2018).

Budi Karya menyampaikan permintaan maaf itu saat bertemu dengan perwakilan kelompok kumunitas pencinta kereta api, PT KAI, PT Railink saat mencari solusi atas semerawutnya penumpang kereta api di Stasiun Duri yang ramai diviralkan di media sosial.

Baca juga: Polri-TNI Kerahkan 6.500 Personel Amankan Demo Sukmawati di Bareskrim Polri

Pengurangan perjalanan kereta dan penggunaan jalur reguler untuk kereta Bandara Soekarno-Hatta membuat waktu tunggu penumpang kereta komuter lintas Duri-Tangerang di Stasiun Duri menjadi lebih lama hingga menyebabkan kepadatan yang cukup parah.

Akibatnya, penumpang yang berada di Stasiun Duri menumpuk. Sementara kapasitas tampung stasiun tersebut tak mampu menampung jumlah penumpang yang berada di lokasi tersebut.

Menhub mengatakan, pemerintah berjanji akan melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap kondisi tersebut. Sehingga nantinya tidak ada lagi penumpukan penumpang di stasiun dan frekuensi perjalanan kereta api listrik (KRL) dan kereta bandara tidak terganggu.

Baca juga: Soal Tumpahan Minyak di Balikpapan, DPR Desak Pertamina Diproses Hukum

"Pemerintah akan berusaha memberikan layanan yang baik untuk masyarakat, sehingga tidak ada lagi ketidaknyamanan penumpang KRL," kata Budi Karya. 

Budi Karya menilai dialog dengan komunitas pecinta kereta api sangat konstruktif dan pemerintah mendapat banyak masukan dari masyarakat.

Ia menambahkan saat ini keberadaan kereta bandara Soekarno-Hatta sudah dianggap mendesak, karena jalan arteri maupun jalan tol dari dan menuju Bandara Soekarno-Hatta sudah sangat padat.

Oleh karena itu, pengadaan Kereta Bandara Soekarno-Hatta sudah harus dilakukan, walaupun masih menggunakan rel eksisting. Sebab, jika harus menunggu rel khusus akan memakan waktu yang sangat lama, karena akan menyangkut pembebasan lahan.

Penulis :
Tommy Adi Wibowo