
Pantau.com - Pengamat politik dari Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang, Dr. Marianus Kleden menyatakan ketidakyakinan bahwa Habib Rizieq memiliki power yang besar untuk mengendalikan umat Muslim di Indonesia.
"Saya tidak yakin Rizieq punya power besar untuk mengendalikan umat Islam Indonesia karena mayoritas Islam dipegang oleh NU dan Muhammadiyah," kata Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Unwira ini di Kupang, Selasa (9/7/2019).
Kleden mengemukakan hal itu, berkaitan dengan syarat rekonsialiasi ala kubu paslon 02. Salah satu syaratnya dan kepulangan Habib Rizieq ke Tanah Air.
Baca juga: Kepulangan Habib Rizieq Jadi Syarat Rekonsiliasi, TKN: Dia Pergi Sendiri
Menurut dia, mayoritas Muslim Indonesia dipegang oleh NU dan Muhammadiyah, di mana kedua ormas Islam ini mempunyai hubungan baik-baik saja dengan Presiden Jokowi. "Jadi apa pentingnya Rizieq? Saya kira cuekin dia saja," ujar Kleden.
Kleden menambahkan hal yang paling penting adalah Jokowi-Ma'ruf perlu memberikan perhatian pada elite pendukung pasangan calon Prabowo-Sandiaga Uno.
Menurut Kleden, perhatian ini penting agar tidak ada kelompok yang dibiarkan tercecer dibelakang, tetapi sama-sama dalam satu kebersamaan dalam membangun bangsa dan memperkokoh persatuan.
Baca juga: Selain Pulangkan Rizieq, Gerindra Beri Syarat Rekonsiliasi Ini ke Jokowi
Sementara itu, akademisi dari Universitas Muhammadiyah Kupang, Dr. Ahmad Atang, MSi secara terpisah menilai, selama ini kubu pasangan calon (paslon) 02 tersandera oleh kepentingan Habib Rizieq. "Syarat ini menurut saya, kubu paslon 02 sangat lebay menggadaikan kepentingan bangsa pada kepentingan individu seorang habib," katanya Ahmad Atang.
Sikap ini pula dapat dimaknai bahwa kubu 02 selama ini tersandera oleh kepentingan Habib, sehingga setiap keputusan apapun selalu dikaitkan dengan kepentingan Rizieq.
Menurut dia, sebagai seorang politisi yang patriotis, mestinya kubu 02 membela kepentingan dan keutuhan bangsa bukan mengedepankan kepentingan individu.
- Penulis :
- Sigit Rilo Pambudi