
Pantau.com - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengaku tidak mempermasalahkan penunjukan Menteri Agama Fachrul Razi yang berlatar belakang militer. Menurut Haedar yang terpenting memiliki pemahaman keagamaan yang baik dan bisa menjalankan tugas sesuai tugas pokok dan fungsinya.
"Kami percaya Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi akan menjalankan tugasnya dengan baik," ujarnya ditemui di sela-sela menghadiri peluncuran Suara Muhammadiyah Corner dan penyerahan surat keputusan program studi baru dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah VI Jateng di Universitas Muhammadiyah Kudus, Kamis (24/10/2019).
Baca Juga: PPP Minta Jokowi Berikan Menag Fachrul Razi Seorang Wakil
Haedar mengatakan, soal latar belakang bisa bermacam-macam karena pada zaman orde baru juga ada Menteri Agama dari militer yang bernama Alamsjah Ratoe Perwiranegara.
"Dalam politik dinamikanya banyak, ada yang puas dan tidak puas," ungkapnya.
Sementara di sisi lain, Haedar berharap menteri bekerja secara optimal membawa Indonesia maju sebagai mana nama kabinet.
"Kerja optimal itu sesuai dengan bidangnya harus melahirkan hasil yang signifikan di tengah era populisme. Di mana pejabat publik biasanya selalu mengambil pandangan turun ke bawah, kemudian menjadi popularitas," tuturnya.
Ia berpesan para menteri jangan hanya sekedar mencari popularitas saja, sehingga ketika harus turun ke bawah bertemu masyarakat tidak hanya berjabat tangan, tetapi menyelesaikan permasalahan di masyarakat.
Ia juga mengingatkan bahwa para menteri nantinya akan menjadi sorotan publik, karena itu harus punya integritas yang tinggi, baik moral etik maupun profesional.
Baca Juga: Mardani ke Menag Fachrul Razi: Hati-Hati Dekati Radikalisme Pakai Militer!
"Jika sebelum-sebelumnya masih ada satu dua pejabat publik dan daerah tersangkut kasus di KPK, kedepannya jangan ada lagi karena ini wilayah yang akan menjadi teladan," tuturnya.
Keberadaan susunan kabinet baru, katanya, publik harus ikut membantu mendorong para menteri agar sukses, karena itu jangan dimanjakan dengan pujian berlebihan mengingat menteri baru ada yang masih muda.
"Kami tentu senang ada anak muda yang prestasi. Tetapi jangan dininabobokan dengan pujian-pujian karena ketika diangkat menjadi menteri dan disumpah serta dilantik oleh presiden, saat itu mereka harus bisa membuktikan bahwa mereka punya tantangan besar," tandasnya.
- Penulis :
- Bagaskara Isdiansyah