Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Munarman FPI Sebut Pemerintah Tak Perlu Urusi Cadar dan Celana Cingkrang

Oleh Kontributor TIH
SHARE   :

Munarman FPI Sebut Pemerintah Tak Perlu Urusi Cadar dan Celana Cingkrang

Pantau.com - Sekretaris Umum DPP FPI, Munarman, mengatakan seharusnya setiap orang bebas mau memakai pakaian secara islami, seperti cadar atau celana cingkrang, tanpa ada yang melarang. 

Munarman mengatakan, pemerintah harusnya tidak perlu mengurus aturan atau larangan penggunaan pakaian merujuk syariah Islam itu. Ia menambahkan, Indonesia merupakan negara yang bebas dan mengakui hak-hak serta perlakuan yang sama bagi setiap warga negara.

"Kalau begitu orang pakai apa saja kan bebas, masa orang yang pakai rok mini tidak dilarang dan yang pakai pakaian menjalankan keyakinan ajaran agamanya dilarang," kata Munarman, di Jakarta, Senin (11/11/2019).

Baca juga: Soal Larangan Cadar dan Celana Cingkrang , Haidar Alwi: Menag Sudah Tepat

Selain soal pakaian, pemerintah menurut dia juga perlu menyelesaikan persoalan definisi kosakata radikal agar nanti memiliki persepsi yang sama, tidak menimbulkan permasalahan-permasalahan lain yang bersumber dari kata tersebut.

Menurut Munarman, menyamakan definisi terhadap kata radikal tentunya juga bisa menghilangkan fobia semua pihak terhadap kata yang biasa dihubungkan dengan tindakan yang membahayakan masyarakat.

"Tentukan dulu, definisi radikal itu apa, itu saja masih belum jelas malah mau diganti lagi menjadi manipulator agama, jadi itu lah menurut saya ada semacam fobia, selesaikan karena itu bisa menjadi penyakit," ujarnya.

Baca juga: Sambil Minta Maaf, Menag Harap Polemik Cadar dan Celana Cingkrang Disudahi

Sebelumnya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Tjahjo Kumolo, mengaku belum ada pembahasan terkait wacana pelarangan penggunaan cadar untuk masuk ke instansi pemerintah. Namun, dia menyebut bahwa setiap instansi memiliki aturan tentang cara berpakaian.

Sementara Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan HAM, Mahfud MD, menyatakan radikalisme bukan tertuju kepada kelompok penganut agama tertentu. Mahfud menegaskan umat Islam di Indonesia menolak radikalisme, dan pemerintah tidak pernah menyebut orang Islam radikal.

rn
Penulis :
Kontributor TIH