
Pantau.com - Politisi PAN Yandri Susanto menegaskan wacana masuknya Demokrat ke poros koalisi Gerindra-PKS-PAN tidak serta merta langsung membicarakan jatah cawapres.
"(Komunikasi Gerindra Demokrat) Kalau saya menurut saya sih, jangan disempitkan dengan itu (cawapres dari Demokrat) komunikasinya. Jadi sekarang memang sedang dibangun dengan komunikasi lintas partai," ujar Yandri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (24/5/2018).
Yandri mengatakan, jika komunikasinya bertujuan untuk "tukar guling" koalisi dengan jabatan cawapres.
Baca juga: PPP Sambut Baik Merapatnya Demokrat ke Poros Gerindra
"Saya yakin komunikasi lintas partai itu tidak menyempitkan atau memperkerdil satu sama lain, dan perlu adanya titik temu kalau semua ego harus ada capres dari partai A, wapres dari partai B, mengunci seperti itu saya kira komunikasi enggak akan berlanjut," katanya.
Padahal kata Yandri, diskusi dan komunikasi haruslah mengenai bagaimana cara terbaik membangun Indonesia dengan gagasan dan ide pemikiran yang membangun.
"Tapi kalau misalkan Demokrat mengunci kalau kami mau berkoalisi dengan Gerindra wakilnya dari kami, ya saya kira itu akan membuat situasi komunikasi dengan partai lain juga tentu akan menjadi tidak baik," katanya.
Baca juga: Fadli Zon Mengaku Difitnah Berselingkuh, Ini Kata PDIP dan PPP
Namun anggota Komisi VIII DPR itu menyarankan ada baiknya dalam mendiskusikan kursi cawapres, partai yang berkoalisi harus duduk bersama untuk menyatukan pikiran sosok yang pantas menjadi cawapres.
"Kalau misalkan dari ramuan komunikasi itu duduk bareng dari yang belum mendukung Pak Jokowi, jika saja nanti ada poros yang kedua," jelasnya.
"Tapi kalau misalkan dalam komunikasi hanya satu arah sekarang, Gerindra dengan PAN tidak ada Demokrat ya tidak ada PKS dengan PKB misalkan baru satu-satu, sekarang saya kira itu baru tahap penjajakan saja, jadi belum pasti akan mengambil sebuah keputusan," katanya.
- Penulis :
- Adryan N