
Pantau.com - Pengurus Masjid Raya An Nur di Kota Pekanbaru melarang jemaah Salat Idul Adha saling bersalaman guna menghindari risiko penularan COVID-19.
"Silakan langsung pulang," kata pengurus masjid usai khutbah Salat Idul Adha.
Pengurus masjid juga melarang warga berkerumun saat hendak mengambil alas kaki dan keluar dari masjid serta mengatur lalu lintas jemaah guna mencegah warga berdesak-desakan.
Baca juga: Ketua DPR: Kita Sudah Lihat Pengorbanan, Termasuk Idul Adha Kali Ini
Protokol pencegahan COVID-19 dijalankan dalam pelaksanaan Salat Idul Adha di Masjid An Nur, masjid terbesar di Kota Pekanbaru. Jemaah salat diminta mengenakan masker dan menjaga jarak. Petugas masjid pun tak segan mengingatkan anggota jemaah yang tidak menjaga jarak dengan orang lain.
"Kita harus selalu disiplin pakai masker, jaga jarak, cuci tangan. Kita beri contoh ke umat lain agar terhindar dari COVID," kata Gubernur Riau Syamsuar saat menyampaikan sambutan sebelum Shalat Idul Adha di Masjid An Nur.
Ia mengatakan bahwa Idul Adha merupakan momentum untuk berusaha mencegah penularan COVID-19 dengan menaati protokol kesehatan serta berdoa agar pandemi COVID-19 segera berakhir.
Baca juga: Tak Ada Pemotongan Hewan Kurban di Balai Kota Jakarta
Di bagian Pekanbaru yang lain, sebagian warga menunaikan Shalat Idul Adha di rumah. Sebagian warga yang tinggal di kawasan Jalan Swakarya, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru, melaksanakan Shalat Idul Adha di rumah karena pengurus Masjid Al Munadzirin di kawasan padat penduduk itu memutuskan tidak menggelar Shalat Id karena ada satu anggota jemaah yang diduga tertular COVID-19 dan menjalani perawatan di rumah sakit.
Masjid yang berada tidak jauh dari Masjid Al-Munadzirin juga menjalankan kebijakan yang sama. Warga yang sudah datang ke masjid itu untuk Shalat Id pulang untuk shalat di rumah atau menuju ke masjid lain.
Yusra, warga setempat, tidak mempermasalahkan kebijakan pengurus masjid. Menurut dia, kebijakan itu dijalankan demi kebaikan bersama.
- Penulis :
- Widji Ananta