
Pantau - Viral di media sosial sebuah kasus kecelakaan yang menewaskan seorang pemuda bernama Yosafat Christo Barend Kroma (22 tahun) di Jalan Basuki Rahmat (Basura), Jakarta Timur.
Kasus ini viral usai adanya cuitan melalui akun X sepupu Yosafat yakni @jourash, yang menuliskan kecurigaan kejanggalan atas kasus tersebut.
Kemudian, pihak kepolisian menanggapi cuitan tersebut melalui akun resmi X Satlantas Polres Metro Jakarta Timur.
"Kami penyidik Satlantas Metropolitan Jakarta Timur, mohon ijin menanggapi perihal Laporan Polisi Nomor.: LP/A/461/II/2024/SPKT.SATLANTAS POLRES METRO JAKARTA TIMUR / POLDA METRO JAYA, tanggal 22 Februari 2024," demikian tertulis di akun X Lantas Polres Jaktim sebagaimana dilihat Pantau.com, Kamis (23/5/2024).
Selanjutnya, Satlantas Polres Jaktim turut menyampaikan duka cita mengenai peristiwa yang menimpa Yosafat. Lalu, Satlantas Polres Jaktim juga mengatakan telah memeriksa 5 orang saksi yang terkait dengan kasus itu dan akan segera melakukan gelar perkara.
"Kami ikut prihatin dan turut berbela sungkawa yang sedalam dalamnya atas musibah yang dialami, saat ini penyidik sudah memeriksa 5 orang saksi yang berkaitan dengan perkara tersebut. Penyidik akan segera melakukan gelar perkara tingkat Polres Metro Jakarta Timur," tulis akun X Lantas Polres Jaktim membalas unggahan akun Jourash.
Lebih lanjut, pihak polisi meminta pihak keluarga agar menghubungi penyidik/ Kanit Gakkum terkait kejanggalan kasus tersebut, dengan mencantumkan nomor dalam unggahannya.
"Apabila ada informasi yang berkaitan dengan peristiwa tersebut bisa menghubungi penyidik/ Kanit Gakkum Satlantas Metropolitan Jakarta Timur AKP Darwis, HP 081316067501. Terima kasih," tulis akun X Lantas Polres Jaktim.
Viral di Sosial Media
Sebuah kecelakaan yang menewaskan seorang pemuda bernama Yosafat Christo Barend Kroma (22 tahun) di Jalan Basuki Rahmat (Basura), Jakarta Timur, viral di media sosial.
Usai pihak keluarga mencurigai adanya dugaan kesengajaan, polisi pun melakukan penyelidikan.
Peristiwa ini terjadi pada Rabu (22/5). Namun kasus ini viral usai sepupu Yosafat bernama Jourash membuat sebuah unggahan melalui akun X nya yang menjelaskan kejanggalan kasus tersebut pada Selas (21/5).
Dalam unggahan tersebut, Jourash menjelaskan pihak keluarga menerima laporan berupa terdapat 3 angkutan kota (angkot) yang mengemudikan secara ugal-ugalan dan salah satu angkot tersebut menyerempet motor Honda CRF yang dikendarai korban.
"Dari telepon, tante aku dikabarin bahwa Yos kecelakaan jam 4 subuh di daerah Basura, Jakarta Timur. Kronologi awal yang diceritakan adalah ada tiga angkot yang kebut kebutan, sehingga Yos, yang saat itu naik motor honda CRF, hilang keseimbangan dan menabrak pohon," tulis akun @jourash, Kamis (23/5/2024).
Lalu, dijelaskan korban kehilangan kendali akibat serempetan tersebut dan menabrak sebuah pohon sehingga terpental ke aspal. Selanjutnya, disebutkan sepeda motor Honda Vario datang dari belakang dan melindas korban.
"Nggak sampai di situ, diceritain juga setelah Yos kepental ke aspal, dia dilindes motor Vario, yang kemungkinan besar menyebabkan dia meninggal dunia," tulis dia.
Keluarga menerima informasi bahwa hal tersebut diduga menjadi penyebab kematian Yosafat. Namun, ketika keluarga mengurus jenazahnya, mereka menemukan adanya luka sobek di pelipis kiri korban.
"Pada saat tante aku ngeliat jenazah anaknya, dia sadar ada bolongan di pelipis kanan dan sobekan di pelipis kiri. Kata pengurus jenazah di RSCM mengharuskan tanteku ke Lakalantas Kebon Nanas, Jaktim," tulisnya.
Jourash menjelaskan bahwa polisi menyarankan keluarga korban untuk melakukan visum. Akan tetapi, keluarga korban menolak karena percaya dengan kronologi kejadian.
"Pas di Lakalantas, polisi nyaranin untuk visum, tapi lagi-lagi karena percaya sama kronologi awal tante aku menolak untuk visum," tulis Jourahs.
Jourahs menyampaikan bahwa keluarga terkejut karena korban tidak sendirian di lokasi kecelakaan tersebut. Dia menjelaskan bahwa korban sedang bersama seorang teman yang dikenal dengan inisial I, yang saat itu mengemudikan mobil Honda HRV.
"Selesai ngurus administrasi buat ngeluarin jenazah, tante aku manggil salah satu temen gereja Yos yang ada di kamar mayat (yang nungguin Yos sebelum keluarga datang). Tanteku spontan nanya, 'anak saya sama siapa aja pas kejadian?'. Ternyata Yos nggak sendiri tapi sama temen gerejanya, si 'I'," tulis akun X Jourahs.
Selanjutnya, Jourash mengungkapkan bahwa polisi telah menyita mobil yang dikendarai oleh I dan motor milik korban. Kecurigaan muncul saat pihak I meminta agar mobil tersebut dikeluarkan.
Dia menjelaskan bahwa motor korban hanya mengalami kerusakan pada stang kanan dan kehilangan spedometernya, tanpa kerusakan parah. Rasa curiga keluarga korban menguat ketika keluarga I datang dengan mobil yang seharusnya diamankan sebagai barang bukti.
"Awal kecurigaan muncul, karena mamanya si I ini ngedesek Pakpol mau ngeluarin mobil CRV nya. Tapi tante saya masih nggak ngeh. Tante saya cuman fokus ke motor anaknya. Motor Yos sama sekali nggak rusak parah layaknya kecelakaan hebat yang bisa menelan korban jiwa," tulis akun X Jourahs.
"Tante aku mulai kaget ketika keluarganya si I ini dateng ke rumah duka sorenya pakai mobil yang seharusnya jadi barang bukti di kantor kepolisian. Sementara sampai detik ini, motornya si Yos masih ditahan di kantor polisi. Dan si I nggak dateng ya, mamanya bilang dia shock berat," imbuh Jourahs.
Dia menyebut, kecurigaan semakin kuat saat I hadir di ibadah penutupan peti korban dan terlihat bisa bercanda, padahal sebelumnya disebut mengalami shock berat. kecurigaan itu semakin bertambah saat teman korban menduga kasus itu bukan kecelakaan lalu lintas.
"Si I, yang seharusnya menjadi saksi kunci untuk kematian sepupuku, datang di ibadah penutupan peti dan pada proses penguburan, dia dan kakaknya bisa bercanda-canda, ketawa-ketawa gak ada dosa. Padahal sebelumnya bilang dia shock berat," tulis Jourahs.
"Bukan angkot yang ugal-ugalan yang nyerempet adik aku. Tapi kemungkinan temennya sendiri. Saksi mata di lokasi kejadian bilang nggak ada angkot. Yang ada mobil HRV, Xpander, sama mobil kecil lain," lanjutnya.
Jourash mengatakan, saat kejadian itu mobil juga mengalami penyok di bagian depan. Meskipun info pelaku mengarah pada I, sampai saat ini I masih berstatus sebagai saksi.
"Sampai saat ini, I masih dianggap sebagai saksi. Kami pun belum mendapatkan cerita kronologi yang seutuhnya dari pihak kepolisian. Semua info yg kami dapatkan hanya mengarah ke I sebagai pelakunya," tulis akun X Jourahs.
Terakhir, dia menyatakan bahwa keluarga korban siap melakukan visum untuk mengungkap kebenaran dalam kasus ini. Mereka juga bersedia membongkar makam korban untuk proses visum tersebut.
- Penulis :
- Nur Nasya Dalila