
Pantau - Polres Bogor sudah memeriksa tiga saksi pascainsiden ledakan di Desa Ligarmukti, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dilaporkan, dalam insiden ini, satu korban terluka.
"Kami sudah memeriksa tiga orang saksi," kata Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Teguh Kumara kepada wartawan, Jumat (14/6/2024).
Teguh menuturkan, Polres Bogor sudah berkoordinasi dengan tim penjinak bom Brimob serta Puslabfor Bareskrim Polri. Disebutkannya, pihak kepolisian juga menanti kondisi terluka membaik guna dimintai keterangan.
"Selanjutnya berkoordinasi dan menunggu hasil pemeriksaan laboratorium dari Jibom Brimob dan Puslabfor Polri dan menunggu korban pulih untuk diambil keterangan," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, ledakan mengagetkan warga Desa Ligarmukti, Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Satu orang dikabarkan luka berat akibat ledakan tersebut.
Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro mengkonfirmasi kebenaran adanya ledakan dari bahan potassium chloride yang biasa dipakai untuk membuat bom.
"Betul ada (ledakan), potassium chloride," kata Rio, Jumat (14/6/2024).
Rio menuturkan, dalam insiden itu terdapat korban jiwa penghuni rumah bernama Nurwanto alias Bagio (47) mengalami luka berat.
"Tangannya diamputasi, kakinya diamputasi," ujarnya.
Rio mengungkapkan, pihaknya belum bisa memastikan apakah ledakan tersebut berasal dari bom yang meledak.
"Kami tidak bisa mengatakan bom karena itu (ranah) dari Brimob," ucap Rio.
"Hasil pemeriksaan kemarin, tidak ada kabel-kabel segala macam. Rangkaian bom itu ada kabel, detonator, segala macam," sambungnya.
Terkait dengan dugaan terorisme Rio menyebutkan pihaknya masih mendalami kasus ledakan tersebut dengan berkoordinasi dengan Densus 88.
"Kami sedang koordinasi dengan Densus 88, apakah ini ada kaitan dengan teroris atau tidak, sedang didalami Densus 88," jelasnya.
Diketahui, ledakan itu terjadi pada Rabu (12/6/2024) pukul 13.50 WIB di sebuah rumah di Desa Ligarmukti, Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
- Penulis :
- Khalied Malvino