Pantau Flash
HOME  ⁄  News

Balita Korban Penganiayaan di Daycare Depok Alami Skoliosis serta Bercak pada Paru-paru

Oleh Nur Nasya Dalila
SHARE   :

Balita Korban Penganiayaan di Daycare Depok Alami Skoliosis serta Bercak pada Paru-paru
Foto: ilustrasi penganiayaan anak. (Freepik)

Pantau - Pihak dari balita dan bayi korban penganiayaan di daycare Wensen School, Depok, yang dilakukan oleh Meita Irianty (37) alias Tata Irianty, memberikan pernyataan mengenai kondisi terbaru korban. Disebutkan korban MK (2), menderita skoliosis serta radang paru-paru.

"Jadi, berdasarkan hasil rontgen itu, kami sudah mendapatkan informasi bahwa anak korban, khususnya yang berusia 2 tahun, mengalami pneumonia dan skoliosis. Jadi ada tulang belakang di punggungnya ini luka melekung, dan pneumonia itu ada radang paru-paru di anak korban ini," ujar kuasa hukum saksi dan korban, Irfan Maulana, kepada wartawan di Kejari Depok, Selasa (20/8/2024).

Pada kesempatan itu, Ibu MK juga menerangkan hasil rontgen anaknya yang menunjukkan adanya bercak pada paru-parunya. Dia juga mengatakan korban telah mengalami batuk yang tidak kunjung sembuh.

"Jadi kemarin itu dokter menjelaskan bahwa hasil rontgennya itu anak saya di paru-parunya ada bercak-bercak, seperti pneumonia. Nah tapi karena memang 2 bulan berturut-turut batuk nggak sembuh-sembuh, akhirnya dokter menyarankan tes TBC, gitu kan," ujar dia.

Adapun, dia menyebutkan hasil tes TBC itu akan keluar pada Kamis (22/8). Dokter juga menanyakan terkait kondisi ruangan daycare tersebut.

"Sekarang ini masih proses observasi, nanti hari Kamis bisa diketahui bahwa hasilnya positif atau nggak. Memang dokter juga menanyakan kondisi di daycare itu seperti apa apakah ruangannya tertutup, ada ventilasi apa gimana," terangnya.

Selain itu, Kidu mengungkapkan bahwa para guru mengakui AC di daycare tersebut jarang dibersihkan dan ruangan tidak memiliki ventilasi. Akibatnya, sirkulasi udara di dalam ruangan tersebut menjadi buruk.

"Dan memang saksi-saksi juga menyatakan, guru-guru juga menyatakan di daycare itu AC-nya jarang dicuci dan tidak ada ventilasi. Pokoknya sirkulasi udara di sana buruk, jendela nggak pernah dibuka," ucapnya.

Kondisi ini menyebabkan korban dan anak-anak lainnya mengalami batuk yang tak kunjung sembuh. Hasil rontgen juga menunjukkan bahwa korban menderita skoliosis ringan, yang penyebabnya perlu dikonsultasikan lebih lanjut dengan dokter ortopedi.

"Makanya anak saya dan anak lain sering batuk-batuk. Bahkan saya 2 bulan tuh nggak sembuh-sembuh. Nah, hasil rontgen itu ada skoliosis ringan di badan anak saya. Saya masih nanya sih ke dokter apakah ini karena benturan atau karena apa," ujar dia.

"Dokter bilang ada kemungkinan karena benturan, tapi ini harus dikonsultasikan lebih lanjut ke dokter ortopedi. Jadi kami pun belum mendapatkan hasil jelasnya skoliosisnya itu karena apa, kita masih tahap observasi saja sih," pungkasnya.

Sebelumnya, beredar di media sosial seorang balita berusia 2 tahun mengalami penganiayaan saat dititipkan di penitipan anak (daycare) di Cimanggis, Depok. Dilaporkan korban mengalami berbagai perlakuan buruk, termasuk ditendang hingga ditusuk oleh terduga pelaku, yang juga pemilik daycare yang berinisial MI.

Kekerasan yang menimpa korban diketahui ibunya berinisial RD usai menerima laporan dari guru di daycare. Orang tua korban juga baru mengetahui penganiayaan tersebut pada Rabu (24/7).

Belakangan juga diketahui bayi berusia 9 bulan ikut menjadi korban penganiayaan di daycare tersebut hingga mengalami dislokasi pada kaki bagian kanan. Kini, Meita selaku pemilik daycare yang juga melakukan penganiayaan ini sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.

Penulis :
Nur Nasya Dalila
Editor :
Nur Nasya Dalila

Terpopuler