
Pantau - Dalam rangka memperingati ulang tahun ke-5 serta memperingati Hari Bahasa Isyarat Internasional, Silang.id menggelar acara inklusif bertajuk SETARA Fest: Empowering, Transformation & Redefining Accessibility. Acara ini berlangsung di MULA by Galeria Jakarta secara hybrid melalui Zoom Meeting. Dengan fokus pada peningkatan kesadaran akan aksesibilitas inklusif, SETARA Fest berhasil menarik perhatian masyarakat luas, khususnya komunitas Tuli di Indonesia.
Acara ini terbagi dalam tiga sesi utama, yaitu talkshow bertema "From Obligation to Opportunity: Centering The Accessibility Agenda in the SDGs", workshop BISINDO, serta hiburan kolaborasi musik inklusif. Sesi talkshow yang dihadiri oleh Ahmad Yusuf (CEO & Founder Silang.id), Ramya Prajna S (CEO Think Web), dan Bulan Permatasari (Admin Analyst UNDP), membahas pentingnya aksesibilitas bagi komunitas Tuli serta kaitannya dengan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Ahmad Yusuf, CEO & Founder Silang.id, mengungkapkan kebanggaannya atas pencapaian Silang.id selama lima tahun terakhir dalam mendukung komunitas Tuli di Indonesia. “Lima tahun terakhir adalah perjalanan yang luar biasa bagi Silang.id, dan kami merasa terhormat bisa memperingati tonggak ini bersama komunitas Tuli dan masyarakat luas. SETARA Fest adalah wujud komitmen kami untuk menciptakan lingkungan yang lebih inklusif bagi semua orang,” ujar Yusuf, Senin (30/9/2024).
Selain talkshow, sesi kedua dalam SETARA Fest menghadirkan workshop BISINDO bertajuk "Mengenal Aksesibilitas Tuli yang Berkelanjutan", yang dipandu oleh Jaepry Minaka, Edukator Tuli Silang.id, dan M. Arsa Alamsyah, Community Engagement Silang.id. Workshop ini memberikan pelatihan mengenai budaya Tuli serta pengenalan dasar Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO), dengan tujuan mendukung aksesibilitas berkelanjutan di Indonesia.
Sesi terakhir dari SETARA Fest diisi dengan penayangan video kolaborasi musik antara Lomba Sihir dan Alkateri, yang menampilkan juru bahasa isyarat (JBI). Kolaborasi ini memadukan seni musik dengan aksesibilitas, menciptakan ruang inklusif bagi semua kalangan untuk menikmati karya seni. Video tersebut tidak hanya menjadi hiburan, namun juga upaya untuk meningkatkan kesadaran tentang komunitas Tuli.
Baca: Tingkatkan Pelayanan bagi Penyandang Disabilitas, Kemendes PDTT Gelar Workshop Bahasa Isyarat
- Penulis :
- Fithrotul Uyun
- Editor :
- Sofian Faiq