
Pantau - Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia melalui Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah meluncurkan buku berjudul "Inovasi Mewujudkan Masjid Ramah untuk Kemaslahatan Semua". Buku ini diharapkan dapat menjadi panduan dan inspirasi bagi pengelolaan masjid yang inklusif untuk semua golongan.
Plt. Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Ahmad Zayadi, menjelaskan bahwa buku tersebut merupakan stimulus bagi pembaca untuk menggali lebih dalam konsep masjid ramah.
"Tulisan dalam buku ini mungkin belum sepenuhnya menggambarkan keseluruhan konsep masjid ramah. Tapi, ini sebagai stimulus bagi pembaca untuk menemukan dan mengonsolidasikan ide besar dan praktik masjid ramah," kata Zayadi melalui keterangan yang dikutip, Jumat (4/10/2024).
Baca juga: Kemenag Tekankan Pentingnya Izin Resmi untuk Tempat Pengajian di Tengah Kasus Pencabulan di Bekasi
Zayadi menambahkan bahwa buku ini memiliki nilai penting untuk memperkaya wawasan berbagai pihak terkait pengelolaan masjid yang ramah, serta mendorong implementasi gagasan tersebut di lapangan. Buku ini ditulis oleh 27 penulis dan memuat 25 topik yang mencakup konsep masjid ramah anak, perempuan, difabel, lansia, lingkungan, keragaman, serta dukungan bagi kaum duafa dan musafir.
"Kategori-kategori masjid ramah dirancang untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan inklusif bagi semua kalangan. Karena itu, masjid ramah menjadi salah satu bentuk konkret dari spirit merawat jagad untuk membangun peradaban," ujar Zayadi.
Dalam peluncuran ini, Kepala Subdit Kemasjidan Kemenag RI, Akmal Salim Ruhana, turut mendorong para akademisi, peneliti, dan aktivis masjid untuk mengembangkan lebih lanjut inovasi masjid ramah. "Inovasi masjid harus selalu dikembangkan agar semakin meningkatkan kemaslahatan bagi umat," ucap Akmal.
Prof. Kustini, Peneliti dari Pusat Riset Agama dan Kepercayaan BRIN, turut memberikan apresiasi terhadap buku tersebut. Ia menyoroti contoh praktik masjid ramah anak di Masjid Al-Amanah, Tanah Abang, Jakarta, yang menyediakan tempat bermain yang aman bagi anak-anak.
"Masjid memang sebaiknya memberikan kenyamanan kepada anak-anak serta menjadikan mereka datang ke masjid tanpa rasa takut," jelasnya.
Prof. Kustini juga menilai bahwa buku ini dapat menjadi bacaan yang bermanfaat bagi semua kalangan. "Masyarakat perlu membaca buku ini, karena banyak masjid-masjid di Indonesia yang layak dijadikan percontohan masjid ramah," tuturnya.
Buku ini diluncurkan dalam rangkaian kegiatan Anugerah Masjid Percontohan dan Ramah (Ampera) dan International Symposium on Innovative Masjid (ISIM) 2024 di Surakarta, Jawa Tengah, pada 3 Oktober 2024.
- Penulis :
- Muhammad Rodhi
- Editor :
- Muhammad Rodhi