
Pantau - Aparat kepolisian menggerebek sebuah rumah di perumahan kawasan Jalan Muara Indah, Kelurahan Situsaeur, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar). Hal ini dilakukan karena diduga rumah tersebut dijadikan markas telemarketing judi online (judol).
"Penggerebekan dilakukan berdasarkan laporan masyarakat Bojongloa Kidul," kata Kapolresta Bandung, Kombes Pol Budi Sartono, kepada wartawan, Kamis (21/11/2024).
Adapun rumah tersebut menyamar menjadi toko yang menjual baju dan kain. Dalam bisnis haram tersebut menghasilkan keuntungan dengan jumlah fantastis yakni hingga sebesar Rp500 juta per bulan.
"Rumah berkamuflase menjual baju dan kain, ternyata dijadikan tempat untuk telemarketing judi online. Dari tempat ini, dapat keuntungan kurang lebih Rp300-500 juta per bulan," katanya.
Lebih lanjut, saat penggerebekan polisi menyita 50 meja khusus admin yang disekat terpisah untuk tempat telemarketing judol, selain itu juga ada komputer dan laptop. Di bagian depan rumah terdapat sejumlah pakaian dan kain untuk menutupi aksi tesebut.
Baca juga: Terungkap! Kasus Judi Online dengan Omzet Rp700 Juta di Makassar
Tak hanya mengamankan barang bukti, polisi juga menangkap sebanyak 5 orang diamankan yang terdiri dari 1 pria sebagai supervisor dan 5 wanita telemarketing.
"Diamankan 5 orang, 1 orang supervisor dan 4 orang telemarketing," katanya.
Jadi para pelaku bertugas mempromosikan dan server ini berada di luar negeri, dua web yang berserver di Kamboja. Keuntungannya didapati dari jumlah klik link yang dibagikan.
"Semua link masuk ke luar negeri, mereka sebar link, jika ada masyarakat yang klik mereka dapat keuntungan dari bisnis ini. Satu-dua tahun. Mereka berkilah menjual kain, server di luar negeri, mereka jadi telemarketing, Kamboja juga," jelas Budi.
Di sisi lain, pria supervisor berinisial PG menjelaskan kepada polisi soal cara kerjanya. Ia juga mengaku mendapat untung dari member baru di luar gaji yang diterima.
"Nanti telemarketing kirim barcode ke saya, nanti barcode-nya saya scan dan muncul browser, mereka tinggal login dan mereka tinggal diproses telemarketing. Bonus (member baru) 60 orang Rp 1,2 juta," kata PG.
Untuk gaji para pekerja dari bisnis pemasaran di markas judol sudah dimulai sejak 2022 ini memiliki jumlah yang berbeda-beda. Sedangkan, omzetnya ia menyebut Rp300 juta hingga Rp500 juta tapi kalau sedang sepi jumlahnya kurang dari nominal tersebut.
"Untuk gaji Rp5 juta, marketing Rp4 juta. (Beroperasi) dua tahun dari 2022. Omzet per bulan Rp300-500 juta, kalau sepi Rp300 juta dan ramai Rp500 juta," katanya.
Baca juga: 1 DPO Kasus Judol Komdigi Kembali Ditangkap, Polisi Sita Rp16 Miliar
- Penulis :
- Firdha Riris
- Editor :
- Firdha Riris