Pantau - Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal menegaskan, judi online telah menjadi ancaman serius yang merusak tatanan kehidupan sosial, ekonomi, dan moral masyarakat Indonesia.
Ia menggambarkan praktik ini sebagai virus yang menginfeksi berbagai aspek kehidupan dan menciptakan dampak buruk yang meluas.
"Judi online bukan hanya menciptakan kecemasan moral, tetapi juga menjadi ancaman nyata bagi kehidupan sosial dan perekonomian masyarakat. Ketergantungan yang ditimbulkan sangat sulit diatasi begitu seseorang terjerat," ujar Cucun di Kabupaten Bandung, Senin (16/12/2024).
Cucun menjelaskan, efek sosial dari judi online sangat destruktif, mulai dari peningkatan angka perceraian, kekerasan dalam rumah tangga, hingga munculnya berbagai kejahatan akibat kecanduan judi.
Baca Juga: Menko PM Muhaimin Sebut Judi Online Berkedok Harapan Padahal Penipuan
Ia juga memaparkan data yang menunjukkan Jawa Barat sebagai provinsi dengan jumlah pemain judi online terbesar di Indonesia.
Berdasarkan laporan, terdapat 535.644 pemain judi online dengan total nilai transaksi mencapai Rp3,8 triliun. Wilayah seperti Bogor dan Bekasi menjadi daerah dengan konsentrasi pemain tertinggi, mencakup anak-anak hingga orang dewasa.
"Jawa Barat peringkat satu pengguna judi online terbesar. Angka ini mencerminkan dampak luas yang merugikan, terutama di wilayah perkotaan," kata Cucun.
Menurutnya, tanpa kemauan politik (political will) yang kuat dari pemerintah, upaya pemberantasan judi online tidak akan efektif.
Baca Juga: Menurut BI, Ini Tanda Rekening Dipakai Judi Online
Ia menekankan pentingnya koordinasi antar lembaga, termasuk Kominfo, OJK, Polri, dan Kejaksaan, untuk memastikan kebijakan yang tegas dan komprehensif.
"Jika pemerintah memiliki tekad, maka Kominfo, kepolisian, dan kejaksaan harus bekerja sama secara maksimal untuk memberantas judi online," tegas politisi PKB itu.
Cucun menambahkan, DPR RI siap mendukung langkah-langkah pemerintah melalui kebijakan konkret untuk memberantas praktik judi online yang merusak masyarakat.
"Kami bersama OJK hadir untuk menunjukkan komitmen menghentikan praktik ini demi menyelamatkan generasi bangsa," tutupnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas
