HOME  ⁄  News

Menteri BP2MI Usul Bahasa Inggris jadi Bahasa Kedua di Indonesia

Oleh Firdha Riris
SHARE   :

Menteri BP2MI Usul Bahasa Inggris jadi Bahasa Kedua di Indonesia
Foto: Menteri P2MI/BP2MI, Abdul Kadir Karding, Senin (6/1/2025). (ANTARA/Katriana)

Pantau - Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia/Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI/BP2MI), Abdul Kadir Karding, mengusulkan agar bahasa Inggris menjadi bahasa kedua yang dikuasai oleh masyarakat Indonesia.

Adapun hal tersebut disampaikannya dalam rapat terbatas (ratas) yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto pada Jumat (3/1) di Istana Bogor. Sebab, katanya, Indonesia masih tertinggal soal bahasa sehingga arapannya, selesai masa sekolah sudah fasih berbahasa Inggris.

"Kami usulkan agar terutama bahasa Inggris itu menjadi bahasa nomor dua lah setelah bahasa Indonesia, dan akan diusulkan untuk mulai dipelajari sejak sekolah dasar, dengan harapan ketika mereka selesai SMP atau SMA, mereka sudah fluent bahasa Inggris, sehingga kita lebih kompetitif dibanding Filipina, salah satu ketertinggalan kita itu di soal bahasa," kata Karding, Senin (6/1/2025).

Jadi, jika nantinya usulan tersebut diseteujui tentunya akan berpengaruh baik untuk jangka panjang. "Mudah-mudahan ini setuju. Bagi kita bagi masyarakat kita yang terutama 7,4 juta pengangguran ini bisa secara bertahap setiap tahun bisa kita urai, kita kurangi," katanya.

Baca juga: Begini Cara Belajar Bahasa Asing untuk Traveling

Karding mengungkap usulan ini bermula dari menyampaikan target Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia/Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI/BP2MI) mengirim 425 ribu Pekerja Migran Indonesia (PMI) pada 2025.

Lebih lanjut, untuk mendukung target itu pihaknya akan meningkatkan keahlian atau skill pekerja migran, salah satunya adalah soal bahasa Inggris.

"Kita targetkan minimum 425 ribu akan kita kirim, tentu dengan support Pak Presiden ini akan saya yakin bisa kita capai bahkan mungkin bisa lebih dari 425 ribu, mudah-mudahan bisa 500 ribu, ya tentu kita harus siapkan banyak hal terutama di bahasa dan skill," katanya.

Selain itu, pihaknya juga akan membangun 100 balai vokasi untuk pekerja migran yang berfungsi memberi pelatihan sesuai dengan kebutuhan negara tujuan.

"Yang kedua, Pak Presiden juga meminta akan mendukung dibangun sekitar 100 balai vokasi, 100 balai vokasi yang kita pertama paling tidak kita akan bangun minimal 30 lokasi, nanti kita akan tempatkan sesuai dengan kepentingannya pada saat itu," kata Karding. 

Baca juga: 29 Bahasa Twitter atau X dan Artinya yang Wajib Kamu Tahu

Penulis :
Firdha Riris
Editor :
Muhammad Rodhi

Terpopuler