Pantau Flash
HOME  ⁄  News

Pemkab Bogor Buka Suara Terkait Video Viral Pungli di TN Gunung Halimun Salak

Oleh Laury Kaniasti
SHARE   :

Pemkab Bogor Buka Suara Terkait Video Viral Pungli di TN Gunung Halimun Salak
Foto: Ilustrasi Pungutan Liar (Gettyimages)

Pantau - Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bogor, Yudi Santosa akhirnya memberikan tanggapan terkait viralnya video dugaan pungutan liar (pungli) yang terjadi di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), Pamijahan, Kabupaten Bogor.

Yudi mengungkapkan bahwa setelah melakukan kunjungan ke lokasi, ia menemukan adanya ketidaksepahaman antara pengelola tempat wisata terkait dengan cara memberikan pelayanan kepada para pengunjung.

"Hari Kamis minggu lalu kita sudah melakukan kunjungan ke lokasi, intinya ada ketidaksepahaman pengelola wisata berkaitan dengan bagaimana pengelolaan wisata, melayani wisata, dan lain-lain, termasuk pengelola TNGHS di dalamnya," kata Yudi, Senin (20/1/2025).

Pihaknya telah melakukan pembinaan kepada pengelola wisata di kawasan tersebut, sekaligus memberikan peringatan tegas kepada mereka agar pengelola memberi pelayanan yang lebih baik kepada para pengunjung.

"Kita sudah melakukan pembinaan sekaligus peringatan kepada mereka untuk lebih baik lagi dalam mengelola destinasi wisata," ucapnya.

Lebih lanjut, Pemkab Bogor akan berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk mencari solusi karena makin marak terjadi, mengingat kawasan tersebut dikelola oleh KLHK.

"Hari ini kita juga berangkat ke kementrian, KLHK, di Jakarta untuk melakukan diskusi mencari penyelesaian masalah. Karena rata-rata kejadian indikasi pungli dan kemudian viral itu ada di lokasi yang di miliki KLHK dan makin marak setelah adanya kenaikan PNBP yang sosialisasinya tidak tersampaikan dengan baik kepada masyarakat," ujarnya.

Sebelumnya, dalam video yang tersebar di media sosial, tampak ada foto sejumlah karcis untuk berwisata di kawasan tersebut. Karcis itu terdiri dari karcis jasa informasi wisata seharga Rp 8.000 per orang, karcis masuk seharga Rp 20.000 per orang dan parkir mobil Rp 10.000.

Dalam narasinya, pengunggah merasa kapok karena harus membayar berbagai pungutan yang dianggap tidak wajar untuk berwisata di TNGHS. Pengunggah merasa terlalu banyak tiket yang dibebankan kepada wisatawan.

Baca juga: Pramono Anung Bakal Berantas Pungli-Buka Taman 24 Jam di Jakarta

Baca juga: Viral Narasi Pungli Pedagang Pizza di Bogor Berakhir Damai

Penulis :
Laury Kaniasti