
Pantau - Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) memproyeksikan bahwa setiap warga dapat menghemat biaya pemeriksaan kesehatan hingga lebih dari Rp1 juta dengan mengikuti program cek kesehatan gratis yang disediakan oleh pemerintah.
“Nilainya (penghematan biaya cek kesehatan setiap orang) kalau dikonversi ya sekitar Rp1 jutaan kalau mereka harus bayar (sendiri) gitu,” kata Deputi I Bidang Materi Komunikasi dan Informasi PCO, Muhammad Isra Ramli, dilansir Antara, Rabu (12/2/2025).
Namun, katanya, nilai penghematan pasti per individu berbeda-beda, mengingat setiap peserta program mendapatkan layanan pemeriksaan khusus yang disesuaikan dengan usia dan beban penyakit terbanyak pada setiap kelompok usia sasaran.
Untuk bayi baru lahir, akan dilakukan Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) atau kekurangan hormon tiroid sejak dalam kandungan serta skrining G6PD, enzim yang penting dalam menjaga sel merah agar tetap sehat.
Balita dan anak prasekolah akan menjalani pemeriksaan pertumbuhan, perkembangan serta deteksi dini terhadap penyakit seperti tuberkulosis, gangguan pendengaran, masalah mata, gigi, talasemia, dan gula darah.
Pada usia dewasa, pemeriksaan akan mencakup evaluasi terhadap faktor risiko kardiovaskular dan paru, seperti tuberkulosis dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Selain itu deteksi dini terhadap kanker payudara, kanker leher rahim, kanker paru, dan kanker usus, fungsi indera, serta kesehatan jiwa dan calon pengantin.
Baca juga: Ingat Ya! Batas Cek Kesehatan Gratis 30 Hari dari Ulang Tahun
Sementara itu, pemeriksaan pada masyarakat lanjut usia (lansia) akan difokuskan pada deteksi masalah kesehatan umum, seperti geriatri (kesehatan usia lanjut), gangguan kardiovaskular, paru, hati, kanker, fungsi indera, serta kesehatan jiwa. Pemerintah juga berencana untuk menyediakan pemeriksaan kesehatan gratis khusus anak dan remaja usia sekolah serta ibu hamil.
Ramli juga mengatakan bahwa program CKG ini sejatinya adalah realisasi dari janji kampanye Presiden RI Prabowo Subianto untuk memberikan pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat. "Jadi ini adalah kado dari negara buat rakyat," katanya.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Widyawati, menyatakan bahwa layanan yang diberikan oleh program cek kesehatan gratis tersebut adalah skrining kesehatan dasar, bukan pengobatan maupun tindak lanjut (follow up).
Adapun tujuan dari program tersebut adalah untuk menganalisis apakah ada kondisi kesehatan yang dapat memicu seseorang terjangkit penyakit tertentu.
“Untuk skriningnya sendiri nanti dengan petugasnya, dengan dokternya, itu satu orang (peserta) bisa sekitar 10 menit karena (perlu) ditanya riwayatnya dan segala macam,” jelas Widyawati.
Di sisi lain, Plt Kepala Puskesmas Tebet Santayana menuturkan bahwa biaya yang dihabiskan untuk melakukan deteksi dini kanker rahim, salah satu layanan skrining yang diberikan untuk wanita dewasa, dapat melebihi Rp1 juta.
“Ada satu pemeriksaan deteksi dini kanker rahim yang dilakukan di Puskesmas memakai metode HPV-DNA dan dari brosur-brosur yang pernah saya dapat satu kali pemeriksaan itu Rp1.250.000 kalau di tempat lain,” kata Santayana.
Baca juga: Simak Ya! Ini 3 Cara Daftar Cek Kesehatan Gratis Lewat Online dan Offline
- Penulis :
- Firdha Riris
- Editor :
- Firdha Riris