
Pantau - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, selaku Ketua ASEAN 2025, menyatakan telah meminta pengerahan Tim Pengamat ASEAN (ASEAN Observer Team/AOT) yang dipimpin oleh Panglima Angkatan Bersenjata Malaysia untuk memantau eskalasi konflik di perbatasan Thailand dan Kamboja.
AOT Dikerahkan, Didukung Pemantauan Satelit AS
"Untuk mendukung upaya deeskalasi dan mendorong transparansi, saya telah meminta pengerahan Tim Pengamat ASEAN (ASEAN Observer Team/AOT) yang dipimpin oleh Panglima Angkatan Bersenjata Malaysia untuk memantau perkembangan di lapangan. Misi ini akan dilengkapi dengan kemampuan pemantauan satelit yang disediakan oleh Pemerintah Amerika Serikat," ungkap Anwar dalam pernyataan resmi di Kuala Lumpur pada hari Minggu.
Pernyataan ini disampaikan setelah Anwar berdiskusi langsung dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengenai ketegangan yang terus berlanjut di sepanjang perbatasan kedua negara Asia Tenggara tersebut.
Anwar juga melakukan komunikasi via telepon secara terpisah dengan Perdana Menteri Thailand Anutin Charnvirakul dan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet.
Dalam pembicaraan tersebut, Anwar menyampaikan keprihatinan mendalam dari pihak Malaysia atas situasi yang terjadi.
Ia mendesak kedua negara untuk menahan diri secara maksimal, menghentikan segala bentuk permusuhan, dan tidak melakukan tindakan militer lanjutan.
Larangan terhadap penggunaan kekuatan dan pergerakan pasukan bersenjata mulai diberlakukan efektif sejak Kamis, 13 Desember 2025 pukul 22.00 waktu setempat.
Laporan AOT Akan Dibahas di Pertemuan Menteri ASEAN
Terkait pengerahan AOT, Anwar menjelaskan bahwa semua temuan dari pemantauan satelit dan observasi di lapangan akan dikumpulkan oleh tim.
Data tersebut akan disampaikan dalam Pertemuan Para Menteri Luar Negeri ASEAN yang dijadwalkan berlangsung pada Selasa, 16 Desember 2025.
"Laporan tersebut akan memberikan gambaran objektif mengenai situasi, termasuk posisi kedua pihak, demi akuntabilitas, pembangunan kepercayaan, serta pelestarian perdamaian dan stabilitas di kawasan," ujarnya.
Anwar juga menegaskan bahwa Malaysia tetap berkomitmen untuk bekerja sama erat dengan seluruh negara anggota ASEAN, serta membangun kolaborasi dengan komunitas internasional.
Tujuan dari langkah ini adalah untuk memastikan bahwa dialog, sikap menahan diri, dan diplomasi menjadi prioritas utama dalam menyelesaikan konflik antara Thailand dan Kamboja.
- Penulis :
- Gerry Eka







