Pantau - Kedatangan timnas Israel dalam Piala Dunia U-20 di Indonesia sudah di depan mata dan menjadi polemik. Salah seorang ustad yang juga pecinta sepak bola Tamami mengatakan akan memberikan psywar jika Israel berlaga.
"Kalau di Indonesia itu ada namanya psywar, ya gimana caranya tim itu (Israel) kalah. Tapi tetap kita pakai cara-cara Rasul ajarkan," ujarnya kepada Pantau.com, di Jakarta Selatan, Selasa (28/3/2023).
Seperti diketahui, konflik antara Palestina dan Israel (Perang Arab-Israel) sudah berlangsung selama 70 tahun. Sudah tiga kali terjadi perang besar yakni tahun 1948, 1967 serta Perang Yom Kippur 1973.
"Kita kasih psywar supaya dia nggak menang kita kasih cara-cara yang baik nggak boleh barbar mudah-mudahan kagak lolos ke fase selanjutnya," paparnya lagi.
"Misalnya besok Israel main di Bandung lawannya Spanyol enggak apa-apa, kita jadi Spanyol dulu kita dukung bawa bendera Spanyol bendera Palestina kita tulis bahwa Indonesia dan Palestina adalah saudara yang tak pernah terpisahkan," tegas Tamawi yang tergabung dalam suporter klub Persija.
Ustad kondang ini mengatakan, dinamika sepak bola Indonesia begitu dramatis.
"Kayaknya dramanya nggak habis-habis. Bangsa kita termasuk bangsa yang memang sesama dengan Palestina. Kalau ada suatu muslim sakit maka Muslim lainnya sakit juga," katanya.
Kepala daerah
Gubernur Bali Wayan Koster menolak timnas Israel bertanding di Pulau Dewata. Alasannya, kebijakan politik Israel terhadap Palestina tidak sesuai dengan kebijakan politik pemerintah Indonesia. Selain Wayan Koster, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, juga menyatakan penolakannya.
"Kalau di Indonesia itu ada namanya psywar, ya gimana caranya tim itu (Israel) kalah. Tapi tetap kita pakai cara-cara Rasul ajarkan," ujarnya kepada Pantau.com, di Jakarta Selatan, Selasa (28/3/2023).
Seperti diketahui, konflik antara Palestina dan Israel (Perang Arab-Israel) sudah berlangsung selama 70 tahun. Sudah tiga kali terjadi perang besar yakni tahun 1948, 1967 serta Perang Yom Kippur 1973.
"Kita kasih psywar supaya dia nggak menang kita kasih cara-cara yang baik nggak boleh barbar mudah-mudahan kagak lolos ke fase selanjutnya," paparnya lagi.
"Misalnya besok Israel main di Bandung lawannya Spanyol enggak apa-apa, kita jadi Spanyol dulu kita dukung bawa bendera Spanyol bendera Palestina kita tulis bahwa Indonesia dan Palestina adalah saudara yang tak pernah terpisahkan," tegas Tamawi yang tergabung dalam suporter klub Persija.
Ustad kondang ini mengatakan, dinamika sepak bola Indonesia begitu dramatis.
"Kayaknya dramanya nggak habis-habis. Bangsa kita termasuk bangsa yang memang sesama dengan Palestina. Kalau ada suatu muslim sakit maka Muslim lainnya sakit juga," katanya.
Kepala daerah
Gubernur Bali Wayan Koster menolak timnas Israel bertanding di Pulau Dewata. Alasannya, kebijakan politik Israel terhadap Palestina tidak sesuai dengan kebijakan politik pemerintah Indonesia. Selain Wayan Koster, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, juga menyatakan penolakannya.
- Penulis :
- Desi Wahyuni
