
Pantau.com - Asian Para Games 2018 akan berlangsung di Jakarta pada 6-13 Oktober 2018. Sebanyak 3000 atlet akan berlaga dalam 18 cabang olahraga (cabor), salah satunya atlet para renang, Jendi Pangabean yang siap mencetak prestasi untuk Indonesia.
Memiliki satu kaki tak membuatnya terhalangi mencetak prestasi di kancah internasional. Jendi berhasil membawa lima medali emas di ASEAN Para Games 2017 Malaysia, itu menjadi bukti bahwa suatu kekurangan mampu melahirkan hal-hal yang tidak mungkin menjadi mungkin dengan kerja keras yang dilakukan.
Baca Juga: Turun di Enam Nomor, Jendi Targetkan Medali di Asian Para Games 2018
Sebelum menjadi atlet difabel, Jendi terlahir sebagai anak normal, tapi ia harus menerima kenyataan di usai muda 12 tahun, karena kaki kirinya harus diamputasi sampai pangkal paha.
Jendi mengalami kecelakaan tunggal sepeda motor di Muara Enim, Sumatera Selatan saat di bonceng temannya, dan ia diamputasi karena kehabisan banyak darah sehingga harus segera dioperasi.
Setelah itu kehidupannya berubah total, ia pun merasakan masa-masa sulit dan saat itu juga orang tuanya terpukul terhadap keadaannya saat itu.
"Saya mengalami kecelakaan motor, saat dibonceng teman saya. Teman saya tidak apa-apa, tetapi (kaki) saya yang menjadi korban. Dalam kondisi itu saya tetap sadar, saya lihat sendiri kaki saya hancur. Setelah dioperasi saya melihat bagaimana kondisi saya saat itu," ujar Jendi Pangabean di Gedung Citibank Tower, SCBD, Jakarta, Selasa, 18 September 2018.
Baca Juga: KISAH: Gadis Minang yang Siap Tampil Cantik di Asian Para Games 2018
Pria berusia 27 tahun itu mengaku bahwa kehidupannya mulai berubah saat ia memilih untuk merantau ke Palembang dan melanjutkan SMA, hingga akhirnya ia dikenalkan dengan olahraga yang kini membuatnya merasa lengkap meski sebagai penyandang disabilitas, yaitu renang.
Jendi mengaku bahwa ia sudah terbiasa dengan olahraga renang karena sejak kecil ia sudah terbiasa renang di sungai dekat rumahnya.
"Alhamdulillah ada satu klub renang yang menerima saya, saya berlatih dengan program orang normal. Pernah suatu saat latihan dibedakan karena saya disabilitas, tapi saya tidak mau. Jadi praktis kecepatan dan segala hal yang saya jalani sama dengan mereka yang normal," tambahnya.
Prestasi di ajang internasional pertama diraih oleh Jendi saat mengikuti ASEAN Para Games 2014 di Myanmar, saat itu ia berhasil meraih dua medali emas dan satu perak. Bahkan terakhir dia berhasil membawa pulang lima medali emas di ASEAN Para Games 2017 dan membuat Indonesia berhasil menjadi juara umum.
Baca Juga: KISAH: Tekad Putri Aulia Buru Emas di Asian Para Games 2018
Kini Jendi pun ingin bisa terus memberikan yang terbaik di Asian Para Games 2018 ini, apalagi Indonesia sebagai tuan rumah, ia juga memastikan akan turun di enam nomor, diantaranya empat nomor individu dan dua nomor estafet.
Empat nomor individu yang diikuti Jendi adalah 50 meter gaya bebas, 100 meter gaya bebas, 100 meter gaya punggung, dan 100 meter gaya kupu-kupu. Sedangkan di nomor estafet, yang akan dirinya ikuti adalah 4x100 meter gaya bebas dan 4x100 meter gaya ganti.
"Awal prestasi saya di dunia para renang adalah Pekan Olahraga Paralimpiade Nasional 2012, saat itu meraih dua medali emas, satu perak, dan satu perunggu. Lalu pada 2013 saya masuk timnas, pelatih pak Dimin panggil saya ke pelatnas," imbuhnya.
Di Asian Para Games 2018, Jendi mengharapkan dukungan penuh dari masyarakat Indonesia untuk mendukung langsung para atlet. "Mudah-mudahan dukungan dari masyarakat Indonesia sendiri bisa memberikan semangat untuk kita semua," tuntasnya.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta