Semangat Atlet Lawn Bowls Asian Para Games di Tengah Ketidakpopuleran

Pantau.com - Atlet Lawn Bowls Indonesia, I Wayan Damai, siap menerjang apapun yang ada di depannya pada ajang Asian Para Games 2018 yang akan berlangsung di Jakarta 6-13 Oktober 2018.

Atlet asal Ubud, Bali itu memang tidak menargetkan sesuatu tapi ia yakin bisa berikan yang terbaik untuk Tanah Air.

"Persiapan sendiri lumayan ya, dari Januari kita sudah Training Camp (TC) di Solo dan di sini sudah hampir tiga minggu. Sudah agak lumayan paham semuanya. Jadi sudah siap, apapun yang terjadi siap terjang," ujar I Wayan Damai di Lapangan Hokey Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Kamis (27/9/2018).

Baca Juga: Presiden Jokowi Tinjau Persiapan Asian Para Games 2018

Wayan sendiri sebelumnya mengeluti lawn bowls pada tahun 2017, ia pertama kali terjun di dunia olahraga pada para cycling. Ia bahkan berhasil meraih medali perak dan perunggu di ASEAN Para Games 2017 di Malaysia.

Walaupun sudah berhasil menyumbang medali di ajang multievent itu, Wayan tidak akan diturunkan lagi pada nomor para cycling. Atlet kelahiran 8 Maret 1979 itu memulai dengan olahrga baru yaitu lawn bowls, meski saat ia masuk ke pelatnas dengan menggunakan surat keputusan cycling dan baru fokus ke lawn bowls pada bulan Maret 2017.

Ya, Lawn Bowls merupakan cabang olahraga yang terbilang baru di Indonesia. Cabang olahraga ini kurang diketahui masyarakat bagaimana pertandingannya berlangsung ataupun caranya.

Baca Juga: I Wayan Damai, Sosok Pelukis yang Siap Berprestasi di Asian Para Games 2018

Meski terbilang baru, para atlet Indonesia berjuang dengan keras untuk bisa meraih hasil yang terbaik, hal itu pun terbukti dengan adaptasi yang dilakukan selama tiga minggu ini untuk mengenali kondisi lapangan dan cuaca venue pertandingan di Asian Para games 2018.

"Kalau lapangan itu kan kembali kepada diri kita sendiri, kalau kita bisa mengendalikan di sana, kita pelajari dulu bagaimana kemiringan atau apapun itu. Kalau sudah mengenali bolanya harus diapain, kalau bolanya terlalu keras, harus kita kurangi kecepatannya, itu individual yang punya semacam insting/naluri itu sendiri, untuk akurasinya dan ketenangannya sendiri itu saja," tambahnya.

"Untuk target sendiri tidak terlalu, target saya yakin saja, saya yakin kalau saya bisa. kalau sudah dapat nanti baru saya banyak bicara," pungkasnya.