
Pantau.com - Atlet para lari, Ni Made Arianti Putri, berhasil raih dua medali perak di ajang Asian Para Games 2018 di nomor 100 meter dan 400 meter putri T13. Ia menceritakan bahwa dirinya menemukan jati dirinya saat berada di sekolah luar biasa.Asian Para Games 2018 menjadi yang pertama ia ikuti, walaupun bukan menjadi ajang multievent pertamanya, karena sebelumnya di ASEAN Para Games 2017 di Malaysia, Arianti berhasil membawa pulang tiga medali perak.
Baca Juga: Duo Korea Bersatu di Asian Para Games 2018, Ini Kata Presiden APC
Tiga medali perak tersebut ia dapatkan dari nomor 100 meter, 200 meter dan 400 meter T13, saat ini peraih medali perak itu menyandang sebagai mahasiswa Universitas Negeri Sebelas Maret, Solo, Jawa Tengah, jurusan Pendidikan Luar Biasa.Atlet kelahiran 4 Februari 1996 inni sendiri sudah mengalami low vision atau tuna netra dari lahir. Bahkan Arianti mengaku bahwa dirinya pernah marah kepada orang tuanya karena orang tuanya tidak pernah mengatakan tentang kondisi dirinya. Lantas ia pun mengaku bahwa yang memberitahunya adalah salah satu gurunya yang mengungkapkan bahwa dirinya tidak bisa melihat. Bukan hanya itu, Arianti juga mengatakan bahwa ia pernah mengalami depresi saat mengetahui dirinya tuna netra."Saya disekolahkan disekolah luar biasa, dan akhirnya saya menemukan jati diri saya, saya menemukan oo.. ternyata saya tidak sendiri dan sekarang saya bisa ada disini itu sudah surprise banget," ujar Ni Made Arianti Putri di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (11/10/2018).Dengan keberhasilannya meraih dua medali perak dipastikan Ni Made Arianti akan menerima bonus dari pemerintah. Saat ditanya mengenai bonus akan digunakan sebagai apa, ia mengaku bahwa bonus tersebut akan ia berikan ke kakaknya, karena yang memutuskan akan menikah."Untuk kuliah, Universitas sudah membebaskan untuk uang semester. Jadi untuk tabungan, untuk kado pernikahan kakak saya," tambahnya.Tidak lupa atlet asal Gianyar, Bali tersebut memberikan semangat kepada para penyandang disabilitas lainnya, bahwa untuk tidak pernah takut keluar dari zona nyaman dan jangan pernah takut menyoba. "Satu jangan pernah takut untuk mencoba, kalian itu berguna, kalian itu spesial, nggak ada di dunia ini Tuhan ciptakan itu jelek, nggak ada Tuhan ciptakan gagal, semua Tuhan ciptakan memiliki kelebihan masing-masing, dan kalian hanya harus fokus sama satu titik, itu aja. Jangan pernah minder, yakinlah kalian berani, asalkan kita berani dan benar apapun itu pasti bisa bertahan dan bisa keep fight and dont forget to pray," pungkasnya.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta