
Pantau - Presiden Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI), Andritany Ardhiyasa, mengungkapkan kebingungannya terkait kebijakan kuota pemain asing di musim depan.
Ia mengaku heran dengan keinginan PSSI untuk mencetak pemain lokal berkualitas, namun di saat yang sama mewacanakan penerapan regulasi delapan pemain asing di Liga 1.
“Itu yang membuat saya bingung, karena PSSI butuh 150 pemain, tetapi tempat pemain mendapatkan menit bermain malah dibatasi,” ujar Andritany.
Andritany menegaskan, para pemain sebenarnya tidak pernah takut bersaing dengan pemain asing.
“Ya kalau masalah persaingan, kami setelah memutuskan sebagai profesional sudah siap bersaing dengan siapa pun,” katanya.
Ia menekankan, perjuangan mereka bukan hanya untuk kepentingan pemain yang sudah ada, tetapi juga untuk mereka yang belum mendapat sorotan media.
“Karena ada pemain yang sebenarnya keberatan, namun mereka enggak berani bersuara. Apalagi yang ada di Liga 2, Liga 3,” ungkapnya.
Hal ini juga diakui oleh beberapa pemain seperti Maman Abdurrahman dan Ramdani Lestaluhu yang turut menyatakan keberatan mereka terhadap regulasi kuota pemain asing yang dianggap membatasi kesempatan bermain bagi pemain lokal.
Menurut Ramdani, regulasi delapan pemain asing itu semakin mengurangi peluang pemain lokal untuk tampil di kompetisi.
"Sudah jelas kesempatan bermain bagi pemain lokal semakin kecil. Enam saja sudah susah apalagi delapan," tegas Ramdani.
- Penulis :
- Aditya Andreas