Pantau Flash
HOME  ⁄  Olahraga

Diskors Selama 1 Tahun atas Skandal Drone di Olimpiade Paris 2024, Pelatih Timnas Wanita Kanada: Saya Patah Hati

Oleh Kaorie Zeto Hapki
SHARE   :

Diskors Selama 1 Tahun atas Skandal Drone di Olimpiade Paris 2024, Pelatih Timnas Wanita Kanada: Saya Patah Hati
Foto: Bev Priestman, Pelatih Kepala Kanada, menyaksikan pertandingan Persahabatan Internasional melawan Meksiko di BMO Field pada tanggal 4 Juni 2024 di Toronto, Ontario, Kanada. (Getty Images)

Pantau - Pelatih timnas wanita Kanada, Bev Priestman, mengatakan bahwa ia “benar-benar patah hati” karena skandal pesawat tak berawak yang mengguncang pertahanan gelar Olimpiade mereka.

Diketahui, Kanada dijatuhi sanksi usai pesawat tak berawak digunakan untuk memata-matai sesi latihan Selandia Baru, yang merupakan salah satu lawan mereka di babak penyisihan grup di Olimpiade Paris.

Pelatih Priestman menerima hukuman skorsing selama 1 tahun dari FIFA dan ofisial Asosiasi Sepak Bola Kanada (CSA) Joseph Lombardi dan Jasmine Mander juga diskorsing untuk periode yang sama. Kini, Priestman telah bereaksi terhadap dampak dari kejadian ini.

Melalui sebuah pernyataan pada hari Minggu (28/7/2024), Pristman mengungkap:

“Saya benar-benar patah hati untuk para pemain, dan saya ingin meminta maaf dari lubuk hati saya yang terdalam atas dampak situasi ini terhadap mereka semua." ujarnya.

“Saya tahu betapa kerasnya mereka bekerja setelah tahun yang sangat sulit di tahun 2023, dan bahwa mereka adalah sekelompok orang yang sangat peduli dengan sportivitas dan integritas. Sebagai pemimpin tim di lapangan, saya ingin bertanggung jawab, dan saya berencana untuk sepenuhnya bekerja sama dengan penyelidikan (CSA).” lanjutnya.

Timnas putri Kanada berhasil meraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2023 tahun lalu, namun kejadian ini merupakan hari yang kelam bagi mereka.

Sedangkan, Pemerintah Kanada mengatakan akan menahan dana untuk para ofisial sepak bola wanita yang dilarang oleh FIFA dan kepala eksekutif Komite Olimpiade Kanada, David Shoemaker, mengatakan bahwa ada “informasi yang dapat menodai” medali emas mereka di Tokyo.

Penulis :
Kaorie Zeto Hapki