
Pantau - Pengamat sepak bola Indonesia Muhammad Koesnaeni, yang akrab disapa Bung Kus, menyoroti pentingnya peran kolaborasi berbagai pihak dalam memperkuat pembinaan sepak bola usia muda di Indonesia. Ia menilai pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka telah menunjukkan komitmen terhadap perkembangan olahraga ini, namun masih banyak tantangan yang perlu diatasi.
"Secara umum, perhatian Pemerintahan Prabowo-Gibran terhadap sepak bola cukup besar. Ada kesinambungan dengan pemerintahan sebelumnya yang memberikan fokus besar pada sepak bola," ujar Muhammad Koesnaeni di Jakarta, Jumat (24/1).
Ia menekankan bahwa keterlibatan lintas kementerian seperti Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), serta Kementerian Agama (Kemenag) sangat penting untuk memperkuat pembinaan usia muda, yang saat ini menjadi salah satu titik lemah dalam ekosistem sepak bola nasional.
Baca Juga:
Tak Ikuti Jejak PSSI, FAM Serahkan Naturalisasi Pemain pada Manajemen Timnas
Pentingnya Kolaborasi Lintas Kementerian
Koesnaeni menyarankan PSSI untuk mendorong program-program pembinaan usia muda yang melibatkan berbagai instansi pemerintah."PSSI harus mendorong Kemenpora untuk menghidupkan kembali kompetisi usia muda seperti Piala Menpora. Kemenag bisa dilibatkan untuk menggulirkan Liga Madrasah, sementara Kemendikbudristek dapat menginisiasi Liga Siswa," jelasnya.
Menurutnya, keberadaan kompetisi-kompetisi tersebut akan memberikan peluang bagi para pemain muda untuk berkembang sekaligus meningkatkan basis pemain sepak bola Indonesia dari akar rumput."Pembinaan usia muda membutuhkan investasi yang besar, sehingga kerja sama dengan instansi lain menjadi solusi yang efektif," tambahnya.
Peran Erick Thohir dalam Pembangunan Sepak Bola
Keberadaan Erick Thohir sebagai Menteri BUMN sekaligus Ketua Umum PSSI juga dianggap sebagai salah satu faktor kunci dalam keberlanjutan pembangunan sepak bola nasional. Erick, yang telah menjabat sejak pemerintahan sebelumnya, memiliki akses langsung untuk berdiskusi dengan presiden terkait isu-isu strategis di dunia sepak bola.
"Erick Thohir mampu memanfaatkan posisinya untuk mendukung perkembangan sepak bola. Dengan komunikasi langsung ke Presiden, banyak isu krusial dapat segera mendapatkan perhatian," kata Koesnaeni.
Infrastruktur dan Keterlibatan Sektor Swasta
Meski perkembangan sepak bola di Indonesia menunjukkan tren positif, Koesnaeni menilai bahwa PSSI sebaiknya tidak hanya bergantung pada anggaran pemerintah pusat untuk pengembangan infrastruktur stadion. Ia menyarankan PSSI untuk menggandeng pemerintah daerah dan sektor swasta agar bisa turut berkontribusi.
"Pemerintah pusat memiliki keterbatasan anggaran. Namun, PSSI masih dapat mengandalkan peran pemerintah daerah dan pihak swasta untuk membantu pengembangan infrastruktur sepak bola," katanya.
Akademi Sepak Bola sebagai Contoh Inspiratif
Selain itu, ia juga mengapresiasi kontribusi Presiden Prabowo yang telah mendirikan akademi sepak bola di Bekasi, Jawa Barat, dengan fasilitas yang memadai. Akademi tersebut menjadi salah satu bukti nyata komitmen Prabowo terhadap perkembangan sepak bola sejak jauh sebelum menjadi presiden.
Harapan ke Depan
Di tengah berbagai tantangan, Koesnaeni tetap optimistis bahwa sepak bola Indonesia dapat berkembang lebih baik di masa depan. "Kolaborasi yang dibangun PSSI tidak boleh hanya sebatas dukungan pemerintah pusat, tetapi juga melibatkan berbagai sektor lain," tuturnya.
Dengan komitmen dari pemerintah dan keterlibatan seluruh elemen masyarakat, ia berharap pembinaan usia muda dapat menjadi fondasi yang kuat bagi masa depan sepak bola Indonesia.
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah