
Pantau – Pertarungan sengit tersaji dalam final tunggal putra Indonesia Masters 2025 di Istora Gelora Bung Karno, Minggu (26/1/2025). Jonatan Christie, unggulan ketiga, harus mengakui keunggulan Kunlavut Vitidsarn, unggulan keempat asal Thailand. Dalam pertandingan penuh drama, Jonatan kalah lewat rubber game dengan skor 21-18, 17-21, dan 18-21.
Dukungan gemuruh dari publik Istora tak henti-hentinya mengiringi perjuangan Jojo—sapaan Jonatan Christie. Di gim pertama, Jonatan sempat tertinggal 2-6 sebelum bangkit menyamakan kedudukan menjadi 9-9. Momentum positif terus berlanjut hingga Jojo merebut gim pertama dengan skor 21-18, ditutup oleh smes keras yang mematahkan pertahanan Kunlavut.
Namun, di gim kedua, Kunlavut mengambil alih kendali. Meski Jojo sempat mencoba mengejar dengan memanfaatkan dukungan penonton yang meneriakkan chant “Jojo bisa!”, gim kedua menjadi milik Kunlavut dengan skor 17-21.
Baca juga: Hasil Indonesia Masters 2025, Jonatan Christie Tembus Laga Final
Gim ketiga menjadi ajang adu mental dan fisik. Jonatan membuka skor terlebih dahulu, tetapi Kunlavut segera membalikkan keadaan. Dominasi Kunlavut semakin terasa setelah unggul 11-6 pada interval gim ketiga. Meski Jojo sempat memperkecil jarak hingga membuat Kunlavut gagal pada challenge-nya, sang pemain Thailand akhirnya menutup pertandingan dengan skor 18-21.
Publik Istora memberi penghormatan dengan tepuk tangan meriah untuk perjuangan Jojo, meski harus puas menjadi runner-up. Pertandingan ini sekaligus menegaskan kualitas Kunlavut sebagai salah satu pemain tunggal putra terbaik dunia.
Masih ada harapan untuk Indonesia dari partai terakhir, di mana ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto akan berhadapan dengan pasangan Malaysia, Man Wei Chong/Tee Kai Wun.
Dengan hasil ini, Jonatan tetap menunjukkan semangat juangnya sebagai andalan tunggal putra Indonesia. “Dukungan publik Istora luar biasa, ini menjadi motivasi saya untuk terus memberikan yang terbaik ke depannya,” kata Jojo seusai pertandingan.
Indonesia Masters 2025 menjadi panggung drama yang membuktikan bahwa persaingan bulu tangkis Asia masih menjadi yang terpanas di dunia. Dukungan dan doa dari publik tentu diharapkan dapat kembali menjadi penyemangat untuk wakil-wakil Merah Putih di ajang-ajang mendatang.
- Penulis :
- Muhammad Rodhi