billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Olahraga

Ronaldo Nazario Pecat lagi Manajer Real Valladolid

Oleh Agus Triwibowo
SHARE   :

Ronaldo Nazario Pecat lagi Manajer Real Valladolid
Foto: Mantan megabintang Brasil Ronaldo Nazario, pemilik klub Liga Spanyol, Real Valladolid. (Getty Images)

Pantau - Mantan megabintang Brasil Ronaldo Nazario kembali mendepak pelatih klub miliknya--Real Valladolid--hanya setelah delapan laga di Liga Spanyol musim ini.

Real Valladolid kini mencari pelatih ketiga musim ini, karena Diego Cocca yang dipecat, Senin (17/2/2025) malam waktu setempat, merupakan juru taktik kedua klub pada musim ini.

Diego Cocca, pelatih asal Argentina, padahal baru melakoni delapan laga musim ini.

Cocca dan asisten pelatih Marcelo Goux bertemu dengan Direktur Olahraga Domingo Catoira, untuk menyetujui pemecatan. Pelatih tim B Alvaro Rubio, menjadi pelatih sementara selama tiga pertandingan awal musim setelah Paulo Pezzolano dipecat. Kini Alvaro Rubio akan mengambil alih sebagai pelatih sementara sekali lagi.

Baca juga: Puncaki Klasemen Liga Spanyol, Hansi Flick Suarakan Barca Terus Berjuang

Valladolid takluk 0-4 dari Sevilla, Minggu (16/2/2025), setelah itu Cocca meminta maaf kepada para penggemar atas hasil dan cara kekalahan itu. 

Cocca hanya sekali menang sepanjang delapan laga, yakni ketika mengalahkan Real Betis, Januari lalu.

Valladolid juga sudah tersingkir dari Copa del Rey, dan kini terancam turun kasta alias degradasi karena berada di dasar klasemen Liga Spanyol.

Baca juga: Liga Spanyol Osasuna vs Real Madrid, Wajib Menang Jadi Tekad El Real

Dengan hanya 15 poin dari 24 pertandingan, Valladolid sekarang terpaut delapan poin dari zona aman. Valladolid menjadi tim dengan pertahanan terburuk, dengan 52 gol kebobolan dan serangan terburuk dengan hanya 15 gol yang dicetak. 

Para penggemar Valladolid sangat kritis terhadap pendahulu Cocca, Pezzolano, yang memenangi promosi tahun lalu.

Namun, pendukung melayangkan kemarahan kepada sang pemilik, Ronaldo Nazario, karena lalai menjalankan klub. Kebintangan pemain yang di masa aktif dijuluki The Phenomenon saat berkostum Real Madrid, Inter Milan, dianggap gagal saat mengelola klub miliknya.

Penulis :
Agus Triwibowo