
Pantau.com - Ganda putra andalan Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon takluk dari Li Junhui/Liu Yuchen (China) di laga penyisihan grup A World Tour Finals 2018. The Minions dikalahkan dua game langsung dengan skor 18-21, 22-24.
Tak pelak, kekalahan ini membuat posisi Kevin/Marcus terancam, mau tak mau mereka harus memenangkan laga terakhir melawan Han Chengkai/Zhou Haodong (China). Namun, perhitungan poin masih akan ditentukan dengan satu partai lain antara Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen (Denmark) melawan Li/Liu.
"Saya merasa kurang enak mainnya, leher belakang ketarik, jadi kalau smash terasa getar-getar. Mulai sakit saat kemarin melawan pasangan Denmark (Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen)," kata Marcus seperti dikutip dari Badmintonindonesia, Jumat (14/12/2018).
Baca Juga: BWF World Tour Finals 2018: Hendra/Ahsan Miliki Peluang ke Semifinal
Marcus terlihat beberapa kali mengompres lehernya dengan ice bag saat rehat di interval game. Hal yang sama terjadi saat ia mengikuti turnamen BWF World Super Series Finals 2017 lalu di Dubai, kala itu otot leher Marcus juga tertarik saat menjalani latihan.
"Sebetulnya penampilan Li/Liu kurang lebih sama dengan yang sebelumnya. Tapi hari ini mereka lebih sabar dan kami banyak melakukan kesalahan sendiri. Di game pertama kami sudah sempat unggul, tapi di saat kritis, kami langsung kehilangan banyak poin, sebetulnya ini tidak boleh terjadi," kata Kevin.
Baca Juga: Herry IP Bocorkan Kunci Kesuksesan Marcus/Kevin
"Kami masih belum tahu perhitungan poinnya bagaimana, pastinya nanti kami main yang terbaik dulu," tambah Marcus.
Sang pelatih, Aryono Miranat, melihat peluang Kevin/Marcus agak berat ke semifinal. Namun, mereka akan tetap mencoba yang terbaik di pertandingan penyisihan ketiga. Marcus akan menjalani terapi sebanyak dua kali sebelum pertandingan.
"Memang agak berat karena tadi kalahnya straight game. Untuk kondisi Marcus, nanti malam dan besok pagi akan diterapi. Kalau separah apa, masih susah mengukurnya, tapi sepertinya tidak separah di Dubai waktu itu, walaupun yang ketarik sama-sama di leher," tutur Aryono.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta