
Pantau - Manajer Ducati Gigi Dall’Igna mengakui bahwa timnya bersama Francesco "Pecco" Bagnaia harus menghadapi kekecewaan secara terbuka setelah hasil buruk di MotoGP Austria 2025 yang digelar di Red Bull Ring.
Bagnaia, yang sebelumnya menang tiga kali berturut-turut di sirkuit tersebut, gagal meraih poin pada sprint race akibat masalah ban, dan hanya finis di posisi kedelapan dalam balapan utama.
Dari Awal Menjanjikan Jadi Akhir yang Mengecewakan
Kepada Sky Italy, Dall’Igna menyebut bahwa performa Bagnaia di Austria “kurang menggigit”, meskipun awal pekan balapan menunjukkan potensi besar.
"Pecco mencoba keras untuk meraih podium yang tampak bisa dicapai," ujarnya.
Dall’Igna menilai balapan seperti ini sebagai "kesempatan yang terbuang untuk berkembang", namun tetap meminta tim untuk bersikap tenang dan optimistis menghadapi tekanan kompetisi yang semakin ketat.
Ia menjelaskan bahwa akhir pekan dimulai secara positif sejak sesi latihan hari Jumat, tetapi arah berubah akibat masalah teknis di sprint race dan inkonsistensi dalam balapan utama.
Meski begitu, ia menegaskan, "Kami tak pernah meragukan potensi sang juara maupun motornya."
Ketegangan Meningkat, Bagnaia Kehilangan Kesabaran
Pecco Bagnaia terlihat frustrasi usai balapan dan mengaku semakin kehilangan kesabaran terhadap Ducati yang belum juga menemukan solusi atas performa motor GP25 miliknya.
Posisinya di klasemen semakin tertinggal jauh dari Marc Marquez, yang kini unggul 197 poin dan tampil sangat konsisten sejak pertengahan musim.
Dalam enam seri terakhir, Marquez bahkan mengumpulkan lebih banyak poin dibandingkan total poin Bagnaia sepanjang musim 2025.
Meski hasil di Austria jauh dari harapan, Dall’Igna tetap memberi apresiasi kepada seluruh kru Ducati.
"Secara umum saya senang dengan apa yang kami lakukan. Saya berterima kasih kepada seluruh kru yang terus bekerja keras, apalagi saat para pesaing menunjukkan tanda-tanda kebangkitan yang sangat nyata," tuturnya.
- Penulis :
- Aditya Yohan