
Pantau - Pembalap Ducati, Marc Marquez, menyatakan bahwa bukan masalah besar jika ia gagal mengunci gelar juara dunia MotoGP 2025 pada balapan akhir pekan ini di Sirkuit Motegi, Jepang.
Marquez saat ini memimpin klasemen dengan 512 poin, unggul 182 poin dari adik sekaligus pesaing terdekatnya, Alex Marquez.
Ia hanya membutuhkan selisih 185 poin untuk secara matematis memastikan gelar juara dunia musim ini.
Jika gagal melakukannya di Jepang, Marquez masih memiliki lima balapan tersisa, termasuk GP Indonesia di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika pada awal Oktober.
"Kami masih punya lima peluang lagi di depan," ujarnya.
Musim Dominan dan Potensi Gelar Kesembilan
Musim ini Marquez tampil luar biasa bersama tim pabrikan Ducati, setelah sebelumnya membela tim satelit Gresini.
Ia telah meraih 11 kemenangan di balapan utama dan 14 kemenangan di sprint race, menjadikannya total 512 poin sejauh ini.
Kemenangan di Motegi akan menambah catatan prestasi Marquez, yang sebelumnya telah tiga kali mengunci gelar juara dunia di sirkuit tersebut, yaitu pada tahun 2014, 2016, dan 2018 saat masih memperkuat Honda.
Jika berhasil mengunci gelar di Jepang, Marquez akan meraih gelar juara dunia ketujuh di kelas MotoGP dan gelar kesembilan secara keseluruhan, termasuk gelar 125cc pada 2010 dan Moto2 pada 2012.
Polemik Jumlah Gelar dan Tanggapan Marquez
Menjelang GP Jepang, muncul laporan bahwa Dorna Sports, yang kini dimiliki Liberty Media, menyarankan media Jepang hanya menyebut Marquez sebagai juara dunia tujuh kali jika ia meraih gelar musim ini.
Unggahan media sosial resmi MotoGP juga tampak hanya menyebut potensi gelar ketujuh, bukan kesembilan.
Menanggapi hal tersebut, Marquez menyatakan bahwa itu bukan urusannya.
"Hal itu tidak dalam kendali saya... tentu saja, angka-angka itu sangat penting," ucapnya.
Terlepas dari polemik tersebut, Marquez tetap fokus menjalani akhir pekan balapan dengan target menjaga performa konsisten di sisa musim.
- Penulis :
- Aditya Yohan