
Pantau - Ketua Umum Federasi Gimnastik Indonesia (FGI), Ita Yuliati, mengungkapkan bahwa persiapan penyelenggaraan 53rd FIG Artistic Gymnastics World Championship atau Jakarta Gymnastics 2025 telah mencapai 96 persen.
Ita menyatakan bahwa mulai 13 Oktober 2025, para atlet asing dijadwalkan mulai berdatangan ke Indonesia untuk mengikuti ajang internasional ini.
Kejuaraan dunia ini akan berlangsung di Indonesia Arena, Jakarta, pada 19–25 Oktober 2025.
Ini merupakan pertama kalinya Indonesia menjadi tuan rumah kejuaraan dunia senam artistik yang masuk dalam kalender resmi Federasi Gimnastik Internasional (FIG).
Persiapan Infrastruktur dan Arena Jadi Tantangan Utama
Ita menjelaskan bahwa tantangan terbesar dalam persiapan terletak pada penyesuaian arena dengan standar internasional yang ditetapkan oleh FIG.
"Setiap kejuaraan dunia senam wajib memiliki satu field of play, satu warming-up area, dan empat training hall lengkap dengan peralatan standar," ungkapnya.
Dari sejumlah lokasi di Jakarta, hanya Indonesia Arena yang memenuhi syarat untuk dijadikan tempat utama, namun kapasitasnya masih terbatas untuk menampung seluruh kebutuhan kejuaraan.
Untuk mengatasi hal ini, panitia penyelenggara memanfaatkan Jakarta Convention Center (JCC) sebagai lokasi tambahan bagi training hall.
Sosialisasi dan Antusiasme Publik Jadi Pekerjaan Rumah
Selain persoalan infrastruktur, FGI juga menghadapi tantangan dalam menyosialisasikan olahraga senam kepada masyarakat Indonesia.
Ita menilai bahwa senam artistik masih kurang dikenal di Tanah Air, berbeda dengan negara lain yang memiliki basis penggemar lebih kuat.
"Banyak masyarakat Indonesia belum paham tentang gimnastik. Kami biasanya memberi contoh seperti 'itu loh Simone Biles, itu loh Carlos'," ia menjelaskan.
Menurut Ita, di negara seperti Jepang, China, dan Eropa, tiket kejuaraan dunia senam bisa terjual habis dalam waktu sekitar sebulan dengan jumlah minimal 15.000 tiket.
Namun di Indonesia, meskipun promosi telah dilakukan secara luas, animo masyarakat masih terbatas, terutama di luar komunitas klub gimnastik.
"Ini menjadi tantangan utama kami dalam penyelenggaraan Jakarta Gymnastics 2025," tegasnya.
- Penulis :
- Arian Mesa