
Pantau - Petenis peringkat satu dunia, Aryna Sabalenka, akan menghadapi Jessica Pegula di babak semifinal Wuhan Open 2025 pada Sabtu, dalam upaya mempertahankan gelar dan mengejar rekor kemenangan beruntun di ajang WTA 1000 tersebut.
Pertandingan ini akan menjadi pertemuan ke-11 antara keduanya, dengan Sabalenka saat ini unggul 8-2 atas Pegula, termasuk empat kemenangan beruntun di pertemuan terakhir.
"Kami memainkan begitu banyak pertandingan sulit, begitu banyak pertandingan penting, begitu banyak pertandingan di mana peluang besar dipertaruhkan," ujar Sabalenka mengenai rivalitasnya dengan Pegula.
Ia menambahkan, "Saya memiliki banyak kenangan indah melawan Jessica. Saya senang bermain dengannya, karena dia benar-benar mendorong saya ke level berikutnya."
Sabalenka Incar Gelar Keempat dan Rekor Setara Serena Williams
Turnamen Wuhan Open 2025 menjadi penampilan keempat Sabalenka di ajang ini, di mana ia telah mengoleksi tiga gelar sebelumnya.
Dengan kemenangan atas Elena Rybakina (peringkat 8) di perempat final dengan skor meyakinkan 6-3, 6-3, Sabalenka memperpanjang rekor tak terkalahkannya di Wuhan menjadi 20 kemenangan beruntun.
Jika menang atas Pegula, ia akan menyamai rekor milik Serena Williams yang mencatatkan 21 kemenangan beruntun di turnamen WTA 1000.
Sabalenka kini hanya membutuhkan dua kemenangan lagi untuk meraih gelar keempatnya di Wuhan, dan mempertahankan statusnya sebagai penguasa turnamen ini.
Pegula Siap Goyahkan Dominasi Sabalenka
Jessica Pegula mencapai semifinal usai menundukkan petenis kualifikasi Katerina Siniakova dalam pertandingan tiga set: 2-6, 6-0, 6-3.
Di set kedua, Pegula tampil dominan hanya dalam waktu 23 menit dan kehilangan hanya tujuh poin.
Tiga laga Pegula di Wuhan berlangsung ketat, melanjutkan performa kuatnya di Beijing, di mana ia menyelamatkan tiga match point saat menghadapi Emma Raducanu, sebelum kalah dari Linda Noskova di semifinal.
Pegula, 31 tahun, kini tercatat sebagai petenis tertua yang mencapai semifinal di Beijing dan Wuhan pada musim yang sama.
"Saya rasa, saya sangat senang dengan kemampuan saya beradaptasi dan bagaimana saya mampu bersaing," ujarnya.
Terkait kondisi di Wuhan, Pegula mengatakan, "Cuacanya agak lambat, lembap. Ini bukan sesuatu yang selalu menjadi favorit saya. Saya sangat senang dengan cara kami memecahkan masalah dan mencoba mencari tahu, bagaimana saya bisa bermain lebih baik di dua turnamen ini."
Meski tertinggal dalam rekor pertemuan, Pegula sempat memenangi set pertama dalam semifinal US Open terakhir melawan Sabalenka.
Tiga pertandingan terakhir mereka juga menunjukkan betapa sengitnya duel ini, dengan empat set berakhir 7-5 untuk kemenangan Sabalenka.
Laga semifinal ini diprediksi menjadi duel penuh tensi antara dua petenis elite yang tengah memburu prestasi besar di penghujung musim.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf