
Pantau - Muhammad Mabruk Arib Dzaky mencuri perhatian dalam debutnya di ajang World Para Powerlifting Championship 2025 yang digelar di Kairo, Mesir, pada 9–19 Oktober 2025, dengan mencatatkan rekor pribadi dan menunjukkan potensi besar sebagai tulang punggung baru tim nasional.
Bertanding di kelas -59 kilogram putra, Dzaky mencatat angkatan seberat 161 kilogram yang menjadi catatan terbaik dalam kariernya sejauh ini.
"Kalau dibilang nervous sih enggak, saya cuma penasaran saja level World Champ ini seperti apa. Ternyata setelah saya lihat pertandingannya luar biasa. Angkatan dari atlet-atlet dunia sangat luar biasa," ujarnya.
Peringkat Dunia dan Harapan Menuju Paralimpiade
Dengan angkatan tersebut, Dzaky menempati peringkat ke-12 dunia dan peringkat ke-6 di antara atlet Asia.
Catatan ini menunjukkan peningkatan signifikan dari penampilan sebelumnya, sekaligus menjadi sinyal positif bagi masa depan cabang olahraga para angkat berat Indonesia.
Kepala pelatih tim para angkat berat Indonesia, Coni Ruswanta, menilai Dzaky sebagai aset penting yang harus dikawal secara serius.
"Dzaky termasuk atlet yang potensial karena usianya masih muda dan angkatannya bisa naik pesat," ungkap Coni.
Dzaky merupakan satu dari enam lifter Indonesia yang berlaga di kejuaraan dunia ini, yang diikuti oleh 522 atlet dari 71 negara dan menjadi bagian dari rangkaian kualifikasi menuju Paralimpiade Los Angeles 2028.
Target Asian Para Games dan Evaluasi Usai Paralimpiade Paris
Meskipun belum meraih medali, performa stabil Dzaky dianggap sebagai langkah awal yang sangat menjanjikan.
Setelah kompetisi, ia mengaku semakin termotivasi untuk meningkatkan kekuatan dan teknik.
"Setelah ini kita persiapan maksimal lagi. Latihan terus, apa pun yang terjadi kita harus berusaha lebih keras lagi," tegasnya.
Dzaky juga menargetkan untuk bisa tampil di Asian Para Games 2026 sebagai bagian dari persiapan menuju Paralimpiade Los Angeles 2028.
Pelatih Coni menyatakan bahwa keikutsertaan dalam kejuaraan dunia seperti ini sangat penting untuk mengukur kemampuan atlet pada level global serta memberikan bekal menghadapi tekanan kompetisi internasional.
Meskipun Indonesia tidak membawa pulang medali dari Kairo, performa dan pengalaman yang didapat menjadi bahan evaluasi penting bagi tim nasional, terutama setelah tampil di Paralimpiade Paris 2024.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf