Pantau - Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Putri Kusuma Wardani, menyebut tur Eropa yang baru saja dijalaninya sebagai modal penting untuk menghadapi turnamen-turnamen elite selanjutnya.
Putri mengikuti tiga turnamen selama tur tersebut, yakni Denmark Open (Super 750), France Open (Super 750), dan Hylo Open 2025 (Super 500), dengan hasil terbaik sebagai finalis di Hylo Open.
"Tur Eropa ini menjadi pengalaman bagi saya. Saya memetik pelajaran dari Mia (Blichfeldt) dan lawan-lawan sebelumnya seperti Unnati Hooda, Keisha Fatimah Azzahra, dan Tomoka Miyazaki," ujarnya.
Runner-Up Hylo Open, Hasil Terbaik Musim Ini
Di final Hylo Open 2025, Putri harus mengakui keunggulan unggulan kedua asal Denmark, Mia Blichfeldt, dengan skor 11-21, 21-7, 12-21.
"Pasti kecewa dengan hasil ini, tapi saya bersyukur bisa naik podium di Hylo Open karena di dua pertandingan sebelumnya hasil saya kurang memuaskan. Itu sempat membuat kondisi saya agak goyah," ungkap Putri.
Ia juga mengaku bermain kurang stabil dan masih diliputi banyak keraguan.
"Saya bermain dengan banyak kebingungan dan keraguan di gim pertama dan ketiga," katanya.
Putri menyebut Mia tampil lebih agresif dengan pola serangan yang lebih tajam, sementara dirinya belum mampu menjaga konsistensi permainan di momen-momen krusial.
Capaian sebagai finalis Hylo Open 2025 menjadi hasil terbaik Putri sepanjang musim 2025, setelah sebelumnya hanya menembus babak semifinal di turnamen-turnamen seperti:
- Thailand Masters (Super 300)
- Swiss Open (Super 300)
- Kejuaraan Dunia 2025
- Korea Open (Super 500)
Siap Tampil di Australian Open, Absen di Dua Turnamen Sebelumnya
Berdasarkan informasi dari situs resmi BWF, Putri Kusuma Wardani yang kini menempati peringkat ke-7 dunia, telah terdaftar sebagai peserta di Australian Open (Super 500) yang akan digelar pada 18–23 November 2025.
Namun, ia tidak tercatat tampil pada dua turnamen sebelumnya, yaitu Korea Masters (Super 300) pada 4–9 November dan Kumamoto Masters Japan (Super 500) pada 11–16 November.
Putri kini fokus menyiapkan performa terbaiknya menghadapi kompetisi mendatang, dengan pengalaman dari tur Eropa sebagai bekal penting menghadapi lawan-lawan kelas dunia.
- Penulis :
- Aditya Yohan
- Editor :
- Tria Dianti
