Pantau Flash
HOME  ⁄  Olahraga

KONI Pusat Tegaskan Komitmen Selesaikan Dualisme Kepengurusan Cabang Olahraga, Prioritaskan Kepentingan Atlet

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

KONI Pusat Tegaskan Komitmen Selesaikan Dualisme Kepengurusan Cabang Olahraga, Prioritaskan Kepentingan Atlet
Foto: (Sumber: Ketau Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Marciano Norman saat diwawancarai di Padang, Sumatera Barat. ANTARA/Muhammad Zulfikar.)

Pantau - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat menyatakan komitmennya untuk segera menyelesaikan persoalan dualisme kepengurusan di sejumlah cabang olahraga, sebagaimana disampaikan Ketua Umum KONI Letjen TNI (Purn) Marciano Norman saat kunjungan kerja ke Padang, Sumatera Barat, Kamis (6/11/2025).

KONI Dorong Penegakan Aturan dan Kesatuan Organisasi

Pernyataan ini menjadi tindak lanjut dari arahan Menteri Pemuda dan Olahraga yang meminta penyelesaian konflik internal yang melibatkan kepengurusan ganda.

"Kita berusaha semaksimal mungkin untuk melaksanakan itu," ujar Marciano menanggapi komitmen penyelesaian masalah dualisme.

Dalam kesempatan yang sama, Marciano juga melantik kepengurusan KONI Provinsi Sumatera Barat masa bakti 2025–2029.

Ia menegaskan bahwa secara struktural tidak ada dualisme di tubuh KONI, karena pihak-pihak yang mengklaim sebagai pengurus alternatif bukan merupakan bagian dari struktur resmi KONI.

"Kalau anggota KONI semuanya solid tetapi ada pihak lain yang memberikan ruang kepada cabang olahraga untuk mereka berdiri di luar KONI dan itulah masalahnya," jelasnya.

Marciano menilai, jika seluruh urusan olahraga diserahkan kepada KONI sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, maka perpecahan organisasi seharusnya tidak terjadi.

Ia menekankan pentingnya semua pihak untuk taat dan patuh pada regulasi yang berlaku sebagai dasar penyelesaian persoalan.

Kepentingan Atlet Jadi Prioritas Utama

Marciano, yang pernah menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, menegaskan bahwa polemik kepengurusan seperti yang terjadi di cabang olahraga tinju dan tenis meja tidak boleh merugikan para atlet.

Menurutnya, konflik berkepanjangan justru berpotensi menurunkan performa atlet dan menguntungkan negara-negara pesaing dalam ajang olahraga internasional.

"Kita harus sadar, hanya bersatu yang bisa membuat olahraga Indonesia ini berprestasi," tegasnya.

Dalam kunjungannya, KONI juga menyatakan dukungannya terhadap Provinsi Sumatera Barat jika dipercaya menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun 2032.

Selain itu, Marciano turut menyampaikan harapannya agar program seperti Kopdes Merah Putih dapat memperluas pengembangan potensi olahraga hingga ke tingkat desa.

Penulis :
Aditya Yohan
Editor :
Aditya Yohan