
Pantau - Atlet angkat besi Indonesia Leonardo Adventino Geovani meraih medali perak dalam debutnya di ajang Islamic Solidarity Games (ISG) Riyadh 2025, Arab Saudi, pada kategori snatch kelas 65 kg.
"Ini penampilan pertama saya di multievent internasional, jadi perak ini medali pertama saya juga," ungkap Geovani.
Tampil Impresif di Snatch, Kurang Maksimal di Clean and Jerk
Geovani mencatat angkatan berturut-turut 131 kg, 135 kg, dan 139 kg pada kategori snatch yang membawanya meraih medali perak.
Pada kategori clean and jerk, ia sukses mengangkat 163 kg pada percobaan pertama namun gagal menyelesaikan dua percobaan berikutnya dengan beban 167 kg.
Kategori clean and jerk dimenangkan oleh atlet Uzbekistan Ergashev dengan angkatan 170 kg.
Medali perak clean and jerk diraih atlet Turki Furkan dengan catatan yang sama, sementara perunggu direbut lifter Arab Saudi Seraj Al-Saleem dengan angkatan 169 kg.
Debut Menjanjikan dan Potensi Masa Depan
ISG Riyadh 2025 menjadi ajang multi cabang internasional pertama yang diikuti Geovani, dan ia menyebut persaingan sangat berat karena diikuti oleh atlet-atlet senior dan juara dunia.
"Ke depannya saya harus terus perbaiki penampilan saya, semoga hasil yang lebih baik nanti juga datang buat saya," ujar Geovani.
Pelatih angkat besi Indonesia Hadi Wihardja menyatakan bangga atas pencapaian Geovani dan menyebut bahwa angkatan snatch-nya nyaris menyamai catatan juara dunia kelas 60 kg Muhammed Furkan Ozbek, dengan selisih hanya satu kilogram.
"Tapi untuk clean and jerk dia harus bisa mengatur diri dan angkatannya supaya bisa lebih baik lagi. Buktikan apa yang di latihan bisa ditampilkan di pertandingan," ujar Hadi.
Dengan tambahan medali perak dari Geovani, Tim Indonesia kini mengoleksi tiga medali emas dan delapan medali perak hingga hari ketiga pelaksanaan ISG Riyadh 2025.
- Penulis :
- Gerry Eka







