Pantau Flash
HOME  ⁄  Olahraga

Jafar/Felisha Gagal Rebut Gelar di Final Ganda Campuran Australian Open 2025 Usai Ditundukkan Wakil Malaysia

Oleh Gerry Eka
SHARE   :

Jafar/Felisha Gagal Rebut Gelar di Final Ganda Campuran Australian Open 2025 Usai Ditundukkan Wakil Malaysia
Foto: (Sumber: Arsip - Ganda campuran Indonesia Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu saat ditemui di Pelatnas PP PBSI Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (6/11/2024). (ANTARA/Arnidhya Nur Zhafira))

Pantau - Pasangan ganda campuran Indonesia, Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu, harus mengakui keunggulan pasangan Malaysia Chen Tang Jie/Toh Ee Wei di babak final Australian Open 2025, yang berlangsung di Quaycentre, Sydney, pada Minggu, 23 November 2025.

Jafar/Felisha kalah dua gim langsung dengan skor 16-21, 11-21, sehingga gagal membawa pulang gelar juara.

Gim Pertama Sempat Imbang, Malaysia Ambil Alih Kendali

Pada gim pertama, Jafar/Felisha sempat memberikan perlawanan ketat di awal pertandingan.

Namun pasangan Malaysia, Chen/Toh, tampil lebih konsisten dan unggul 11-6 saat interval.

Jafar/Felisha mampu bangkit dan menyamakan skor menjadi 14-14, menunjukkan semangat juang tinggi.

Sayangnya, setelah itu Chen/Toh kembali menemukan ritme permainan mereka dan perlahan menjauh, hingga menutup gim pertama dengan kemenangan 21-16.

Dominasi Malaysia Berlanjut di Gim Kedua

Memasuki gim kedua, pasangan Malaysia langsung mendominasi.

Chen/Toh unggul jauh 11-4 saat interval, sementara Jafar/Felisha tampak kesulitan keluar dari tekanan.

Meski terus mencoba mengejar ketertinggalan, wakil Indonesia gagal membalikkan keadaan.

Poin terakhir pertandingan terjadi saat shuttlecock hasil pukulan Chen menyentuh net dan tetap jatuh ke area Jafar/Felisha, memastikan kemenangan 21-11 untuk pasangan Malaysia.

Kekalahan Pahit di Final, namun Tunjukkan Potensi

Kekalahan ini membuat Jafar/Felisha harus puas sebagai runner-up di sektor ganda campuran Australian Open 2025.

Meski gagal meraih gelar, capaian mereka hingga final tetap menjadi modal positif untuk turnamen-turnamen internasional berikutnya.

Penulis :
Gerry Eka