
Pantau.com - All England Open 2019 bakal berlangsung pada 6-10 Maret 2019, yang digelar di Birmingham Arena, Inggris. Dalam turnamen bulu tangkis tertua di dunia itu sektor tunggal putra Indonesia sudah lama tidak berprestasi.
Terakhir kali tunggal putra Merah Putih mengangkat trofi kemenangan adalah pada 1994 silam, melalui nama Hariyanto Arbi. Kini sudah 24 tahun berlalu, belum ada yang bisa mengikuti jejak Hariyanto.
Kini perjuangan mengembalikan marwah kehebatan tunggal putra kembali dicanangkan. Jika 24 tahun lalu tunggal putra Tanah Air digawangi oleh Haryanto Arbi, Alan Budikusuma dan Ardy Wiranata, kini giliran generasi baru, yakni Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, dan Tommy Sugiarto yang melanjutkan perjuangan di 2019.
Baca Juga: Begini Hitungan Pelatih untuk Tunggal Putra di All England
Namun, seperti tahun-tahun sebelumnya, kekhawatiran selalu muncul jika sektor ini kembali gagal di All England. Pelatih tunggal putra, Hendry Saputra, tak menampik jika sektor yang diasuhnya sudah terlalu lama puasa gelar, tapi rekor buruk itu disebutnya tak akan jadi tekanan bagi Jonatan, Anthony, dan mungkin juga Tommy yang berkarir di jalur profesional.
"Kalau menurut saya, untuk Jonatan dan Anthony tak ada tekanan. Kecuali seperti di Indonesia Masters 2018 saat Anthony juara, itu pasti ada tekanan," ujar Hendry Saputra saat ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu 27 Februari 2019.
"Kalau di All England kita saja sudah tak pernah juara, semifinal juga tidak pernah. Jadi apa yang mau dijadikan tekanan?,” tambahnya.
Baca Juga: Demi Olimpiade, Jojo Diharapkan Bisa Jumpa Momota di All England 2019
Selepas berakhirnya kejayaan Hariyanto Arbi, sektor yang pernah melambungkan nama Indonesia di kancah bulu tangkis internasional itu memang terus meredup. Bahkan seorang Taufik Hidayat pun gagal membawa pulang trofi juara ke Indonesia.
Jonatan dan Anthony yang kini menjadi ujung tombak sektor tunggal putra PBSI, diharapkan Hendry Saputra untuk bisa tampil tenang. Meski tak dibebankan juara, setidaknya keduanya bisa melaju sejauh mungkin.
"Mereka harus fokus, optimis, mesti ada kemauan untuk menang. Tapi, tidak bisa tiba-tiba mereka ditargetkan harus juara (di All England Open 2019)," tuntasnya.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta