
Pantau.com - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI, Susy Susanti, meminta pasangan ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto untuk lebih konsisten. Dia merasa, pasangan yang akrab disapa Fajri ini masih memiliki beberapa kekurangan.
Susy menilai, Fajar/Rian masih memiliki kekuarangan dalam hal ketenangan, kematangan, serta jam terbang. Ganda putra peringkat sembilan dunia ini, kata Susy masih sering goyang terutama di poin-poin kritis.
Tidak hanya itu, Fajar/Rian juga dinilai masih kerap kali melakukan kesalahan saat servis. Oleh karena itu, Susy berharap keduanya bisa segera memperbaiki kekuarangan-kekurangan tersebut.
Baca Juga: Fajar/Rian Gagal Ciptakan All Indonesian Final All England
“Fajar/Rian saya harap lebih konsisten saja. Mereka tinggal butuh ketenangan, kematangan, jam terbang yang lebih. Karena masih muda, seringkali mereka agak sedikit 'goyang', harus lebih berani, yang kurang sedikit dari mereka itu keberanian di lapangan, cueknya mereka, tenangnya mereka,” ungkap Susy dalam rilis yang diterima Pantau.com.
“Secara pukulan, permainan, sebetulnya sudah mulai bagus, sudah mulai naik, tapi harus lengkapi di non-teknisnya. Dari servis, poin-poin kritis, ada beberapa hal yang harus dibenahi,” lanjut istri dari Alan Budikusuma tersebut.
Baca Juga: 'Harus Pintar dan Licik', Target Besar Fajar/Rian di 2019
Fajar/Rian sendiri sejatinya mampu melaju ke babak semifnal All England 2019. Pencapaian tersebut bisa dikatakan sudah sesuai dengan target minimal yang diberikan pelatih Herry Iman Piengardi sebelum berangkat ke Inggris pekan lalu.
Namun, Fajar/Rian memiliki peluang besar untuk bisa melaju ke babak final All England 2019. Mengingat lawan yang mereka hadapi, Aaron Chia/Son Wooi Yik (Malaysia) saat ini menempati peringkat 18 dunia.
Sayangnya, Fajar/Rian ini justru banyak melakukan kesalahan saat servis. Setidaknya lima kali poin percuma diberikan peraih medali perak Asian Games 2018 kepada Aaron/Son. Akibatnya, mereka harus kalah dengan 24-26, dan 15-21.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta