
Pantau.com - Pelari gawang Indonesia, Emilia Nova selama tiga minggu fokus untuk memulihkan cedera yang dialaminya saat mengikuti Kejuaraan Atletik Asia, di Doha, Qatar, April lalu. Pelatih Lari Gawang, Fitri Hariyadi, mengatakan jika kondisi anak asuhnya sudah membaik karena menjalani terapi.
Saat di Doha, Emilia memang tidak bisa tampil maksimal, dimana pada masa penyisihan, Emilia hanya mampu finis nomor lima dengan catatan waktu 13,70 detik. Sepulang dari Qatar pun Emil langsung menjalani pemeriksaan MRI di Singapura, dan berdasarkan hasil pemeriksaan yang keluar, ia mengalami plantar fasciitis tear atau semacam sobekan pada connective tissue tumit.
Namun setelah kembalinya ke Indonesia, Emilia pun langsung terapi dan fokus kepada pemulihan cedera yang dialami itu. Selama tiga minggu, Emil hanya berlatih di dalam ruangan dan belum latihan terlalu berat. Namun pada Selasa (28/5/2019) ia sudah mulai jogging dan beban latihan pun mulai ditambah walaupun latihan sendiri belum banyak dan terlalu berat.
“Kalau dibilang lebih baik sekarang jauh lebih baik. Sekarang ia sudah mulai coba jogging kan. Saya sebagai pelatih juga seneng, karena berfikir akhirnya anak didikku bisa latihan lagi, karena kan selama ini kan trapinya paling cuma sepedahan, terus renang, gym nya juga masih menggunakan mesin, yang mungkin impact nya gak terlalu besar,” ujar Fitri Haryadi saat ditemui di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Selasa (28/5/2019).
Baca Juga: Di Hari Isra Miraj, Emilia Nova Tetap Fokus Berlatih Tatap Olimpiade
Selama tiga minggu memang Emil hanya berlatih santai dan tidak terlalu berat seperti di gym. Hal itu dilakukan karena belum mendapatkan izin dari dokter sehingga masih latihan biasa.
“Karena kan dokter juga bilang untuk impactnya gak boleh terlalu besar dulu,” tambahnya.
Sementara itu pelatih yang akrab disapa Ongky itu mengatakan anak asuhnya menyampaikan ke dirinya. Bahwa ia ingin bisa turun lomba di bulan Juni mendatang, namun ia memberikan syarat agar bisa ikut. Ia pun berharap semoga saja psikoligisnya tidak terpengaruh.
“Dia ingin turun pun, ya saya bilang dia harus menyembuhkan kaki, kalau mau turun ya turun. Karena dia juga mau menghilangkan traumanya. Secara psikologi pasti pengaruh ya, yang namanya tiga minggu istirahat terus mulai latihan ada rasa sakit sedikit pasti khawatir, tuntasnya.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta