billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Olahraga

5 Kerusuhan Antar Suporter Sepakbola Indonesia yang Memakan Korban Jiwa

Oleh Reza Saputra
SHARE   :

5 Kerusuhan Antar Suporter Sepakbola Indonesia yang Memakan Korban Jiwa

Pantau.com - Zaman dahulu, sepak bola dijadikan oleh masyarakat Indonesiasebagai salah satu alat perjuangan melawan penjajah. Olahraga balbalan initernyata mampu menyatukan seluruh masyarakat Indonesia untuk merebutkemerdekaan.

Namun kini, sepak bola seolah kehilangan maknanya. Puluhan nyawa harus melayang akibat dari kericuhan suporter dalam menonton pertandingan si kulit bundar.

Berikut Pantau.com merangkum lima kerusuhan antar suporter yang memakan korban jiwa:

1.   Haringga Sirla (2018)


Haringga Sirla. (Foto: Dok. Persib)

Masih segar dalam ingatan bagaimana salah satu kelompok suporter Persija Jakarta, The Jakmania, Haringga Sirla meregang nyawa setelah menjadi korban pengeroyokan oleh Bobotoh (kelompok suporter Persib Bandung) di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada 2018 silam.

Haringga yang saat itu hendak menyaksikan pertandingan Persija melawan Persib tewas di tempat setelah mengalami luka di bagian kepala.

Baca Juga: Terkait Kematian Haringga, Ketua Viking Club Minta Maaf

2.   Ricko Andrean Maulana (2017)


Ricko Andrean. (foto: Instagram)

Satu tahun sebelum kasus meninggalnya Haringga Sirla, di tempat dan pertandingan yang sama, satu orang Bobotoh, Ricko tewas setelah menjadi korban pengeroyokan. Pemuda 22 tahun ini justru tewas setelah dikeroyokoleh para suporter Bobotoh lainnya yang memadati GBLA.

Ricko dianggap sebagai oknum The Jakmania yang mencoba datang ke stadion untuk menyaksikan pertandingan Persib vs Persija. Namun, ia justru merupakan pendukung dari Persib Bandung.

3.   Harun Al Rasyid (2016)


Ilustrasi The Jakmania. (Foto: istimewa)

Perselisihan antara Persija vs Persib memang menjadi salah satu yang paling besar di Indonesia. Akibatnya, banyak korban jiwa dari bentrokan antar kedua kelompok suporter ini. Setelah Haringga dan Ricko, kali ini Harun Al Rasyid yang harus meregang nyawa.

Anggota The Jakmania ini menjadi korban pengeroyokan dalam perjalanan menuju Jakarta dari Surakarta, Jawa Tengah. Saat itu Persija bertandingmelawan Persib Bandung di Stadion Manahan.

Bus yang ditumpangi The Jakmania yang tengah melintas di Tol Palimanan, Cirebon, dilempari batu oleh oknum yang diduga kelompok suporter Persib Bandung. Hal tersebut membuat The Jakmania turun dari bus untuk melakukan pengejaran. Namun Harun yang justru terjebak di kerumunan Bobotoh akhirnya menjadi korban pengeroyokan.

Baca juga: Deretan Klub Sepak Bola Indonesia dengan Sponsor Terbanyak

4.   Muhammad Rovi Arrahman (2016)


Ilustrasi Bobotoh. (Foto: Istimewa)

Lagi, Muhammad Rovi menjadi korban dari kerusuhan yangmelibatkan dua kelompok suporter Boboth dan The Jakmania. Bocah 17 tahun yangmerupakan Bobotoh ini tewas setelah menjadi korban pengeroyokan oknum The Jakmaniapada 2016 silam.

Omen -panggilan Rovi- yang saat itu hendak menyaksikanpertandingan Persib vs Gresik United ini justru harus meregang nyawa dalamperjalanan. Omen yang saat itu tengah mengendari sepeda motor bersama dua rekannyadilempar berbagai benda tumpul oleh oknum The Jakmania.

Ia yang terjatuh akibat terkena lemparan pun akhirnyamenjadi bulan-bulanan oleh oknum The Jakmania yang semuanya masih remaja. Delapanorang pun ditetapkan sebagai tersangka dari kerusuhan tersebut.

5.   Andika (2014)


Ilustrasi suporter Sriwijaya FC. (Foto: Istimewa)

Andika yang merupakan pendukung Sriwijaya akhirnya tewassetelah mengalami pendarahan akibat tiga tusukan di bagian perut dan kepala.Andika yang saat itu hendak pulang setelah menyaksikan pertandingan Sriwijaya vsPersijap Jepara tiba-tiba dihadang oleh sekelompok orang berkaos hitam.

Oknum yang diduga kelompok suporter lain ini pun langsungmelayangkan tusukan ke arah kepala dan perut Andika. 

Penulis :
Reza Saputra