
Pantau.com - Kepala badan sepakbola Bulgaria, Borislav Mihaylov, mundur dari jabatannya setelah insiden teriakan rasis penonton Bulgaria kepada tim Inggris pada pertandingan kualifikasi Euro di Sofia yang berkesudahan 6-0 untuk Inggris.
Menyusul pertandingan ini bos badan sepakbola Eropa (UEFA), Aleksander Ceferin, menyatakan sepakbola harus melancarkan perang kepada para pelaku pelecehan rasial.
Inggris menang besar dalam pertandingan ini tetapi terus-terusan dicemooh secara rasis oleh fans Bulgaria sampai-sampai pertandingan dihentikan dua kali pada babak pertama.
Baca juga: Cuitan Bernardo Silva soal 'Kacang' Diselidiki FA
Insiden itu memaksa Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, berusaha dengan mengutuk rasisme perbuatan "keji" yang di antara bentuknya adalah bersuara menirukan suara kera dan salut ala Nazi.
Johnson menyeru UEFA mengambil tindakan keras. Dan gayung bersambut, ketika Perdana Menteri Bulgaria Boyko Borisov, mendesak presiden federasi sepakbola negaranya untuk mundur.
"Saya mendesak Borislav Mihaylov untuk mengundurkan diri sesegera mungkin!" tulis Borisov dalam Facebook, seraya menambahkan bahwa adalah "tak bisa dibenarkan jika Bulgaria...dikaitkan dengan rasisme dan xenofobia".
Beberapa jam kemudian Persatuan Sepak Bola Bulgaria (BFU) menyatakan Mihaylov sudah mengajukan pengunduran dirinya dan menyerahkan otoritasnya kepada anggota Komite Eksekutif BFU pada Jumat 18 Oktober 2019.
Baca juga: Patrich Wanggai: Jangan Lagi Ada Rasisme
Pengunduran diri Mihaylov terjadi beberapa saat sebelum markas besar BFU digeledah jaksa dan polisi, kendati belum jelas apakah ini berkaitan dengan pengunduran diri Mihaylov atau pelecehan rasis Senin malam terhadap pemain-pemain kulit hitam timnas Inggris.
Beberapa saat sebelum UEFA mengumumkan penyelidikan atas perilaku fans Bulgaria itu, presiden UEFA Aleksander Ceferin menekankan lagi komitmen badan sepakbola Eropa itu untuk memberantas penyakit rasisme.
"Lebih luas lagi, keluarga besar sepak bola, semua orang dari pengelola sampai pemain, pelatih dan fans harus bekerja sama dengan pemerintah dan LSM untuk melancarkan perang terhadap kaum rasis," kata dia seperti dikutip AFP.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta